Untuk itu gigi harus dirawat, supaya tidak rusak.
"Kalau dari sisi masyarakat, tentu harus mengikuti anjuran. Untuk mencegah gigi berlubang, sikat gigi 2x sehari, yaitu di pagi hari setelah sarapan, dan di malam hari sebelum tidur lalu berkumur," papar Ketua Pengurus Pusat IKORGI, Dr drg Dudi Aripin, SpKG Subsp KR (K), yang juga hadir dalam acara tersebut, dan menyampaikan bahwasannya Kemenkes mencanangkan Indonesia bebas karies gigi pada 2030 dan untuk mencapainya, harus kolaborasi semua pihak.
Karenanya masyarakat didorong melakukan kontrol rutin ke dokter gigi yakni untuk anak 3 bulan sekali dan 6 bulan sekali untuk dewasa.
Penting untuk diperhatikan, saat ini Gen Z yang memiliki lifestyle berbeda rentan terkena karies gigi.
"Karies gigi mengikuti lifestyle dan ritme kerja akan memengaruhi lifestyle, seperti pola makan yang dipengaruhi dari kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil di keluarga, serta dipengaruhi lingkungan. Makanan dan minuman olahan sangat berpotensi membahayakan kesehatan gigi," jelas Dudi.
Baca Juga: 23 Organisasi Profesi di Jawa Barat Tolak RUU Ominbus Law Kesehatan
Penyebab Gigi Rusak - Berlubang
Gigi berlubang umumnya diawali oleh adanya plak pada mulut. Plak berasal dari sisa makanan yang mengandung gula, seperti roti, sereal, susu, minuman ringan, buah, kue, atau permen, yang kemudian diubah oleh bakteri alami dalam mulut menjadi asam.
Kombinasi antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur, akan membentuk plak yang melekat pada gigi.
Asam yang terdapat dalam plak secara perlahan mengikis lapisan-lapisan gigi, hingga membentuk lubang pada gigi. Bakteri yang menjadi penyebab gigi berlubang adalah streptococcus mutans dan lactobacillusSelain itu, gigi berlubang juga dapat dipicu oleh beberapa faktor lain, seperti, dikutip dari laman Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta (31/03/2021):* Kebersihan Mulut yang Buruk
Baca Juga: Rekomendasi Olahraga untuk Tulang Sehat dan Tips Aman Melakukannya
Tidak menggosok gigi secara teratur, terlebih dengan teknik yang kurang tepat, dapat menyebabkan sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi. Hal ini akan menyebabkan plak terbentuk dengan cepat.