Find Us On Social Media :

Konsep Kedokteran Gigi Berubah, Tidak Mencabut Gigi Tapi Mempertahankannya

Gigi kini dipertahankan, tidak dicabut.

Akhirnya, tahap awal kerusakan gigi akan terjadi. Oleh karena itu, dianjurkan sikat gigi dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.

* Penimbunan PlakPlak gigi adalah lapisan lengket bening yang melapisi gigi. Plak terbentuk akibat sisa makanan yang tertinggal karena pembersihan yang kurang baik. Lama-lama, plak akan mengeras menjadi karang gigi.

Nah, karang gigi tersebut akan sulit dibersihkan bila hanya dengan menggosok gigi. Penimbunan plak ini menyebabkan meningkatnya jumlah bakteri yang dapat menghilangkan mineral pada lapisan enamel gigi yang keras. Akhirnya, terbentuklah lubang.

Begitu area enamel telah terkikis, asam dan bakteri bisa mencapai lapisan gigi selanjutnya (dentin). Lapisan tersebut lebih lembut dari enamel dan kurang tahan terhadap asam.* Kurang Asupan FluorideFluoride merupakan mineral yang terbentuk secara alami. Kandungan ini membantu mencegah gigi berlubang. Jika asupan fluoride kurang, maka kerusakan gigi dapat mudah terbentuk. Karena manfaat tersebut, fluoride sering ditemukan di dalam pasta gigi dan obat kumur.* Terlalu Banyak Makan Makanan ManisKonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi, misalnya susu, es krim, kue, buah kering, cereal, permen, atau minuman bersoda, cenderung lebih mudah menyebabkan kerusakan pada gigi.

Makanan dan minuman mengandung gula tersebut dapat menurunkan pH plak gigi dengan cepat. Akibatnya, lapisan enamel gigi lama-kelamaan akan terkikis.

Baca Juga: Atasi Kulit Wajah Kering Dengan 7 Cara Berikut Ini, Kenali Juga Faktor Penyebabnya!

* Mulut KeringKondisi mulut yang kering saat kandungan air liurnya sedikit dapat meningkatkan risiko kerusakan pada gigi. Kandungan di dalam air liur dapat membantu mencegah kerusakan gigi.

Caranya, dengan membersihkan makanan dan plak dari gigi. Selain itu, zat yang ditemukan di dalam air liur juga bisa memerangi asam yang diproduksi oleh bakteri.* Faktor UsiaOrang yang sudah lanjut usia umumnya mengalami turunnya gusi atau resesi gusi. Kondisi ini memungkinkan bakteri penyebab pembusukan di rongga mulut bersentuhan dengan akar gigi.

Hal ini disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang menempel pada bagian akar gigi dan akan lebih sulit dibersihkan. Akhirnya, penumpukan bakteri di area tersebut sangat mungkin terjadi.* Karies akibat SusuSering kali ibu membiarkan anaknya tertidur dengan botol dot yang masih menempel di mulutnya. Jika dibiarkan, maka kebiasaan ini dapat merusak gigi si kecil yang baru tumbuh.

Gula di dalam susu dapat menempel pada permukaan gigi bayi dalam waktu yang lama, terlebih saat tidur di malam hari. Gula tersebut kemudian diubah menjadi asam oleh bakteri. Bila terpapar terlalu lama, dapat menyebabkan gigi berlubang.

* Tidak membersihkan gigi dengan benangFaktanya, rutin menyikat gigi saja tidak cukup untuk membersihkan gigi. Anda perlu melanjutkannya dengan menggunakan benang gigi (flossing).

Baca Juga: Mengetahui Bahaya Sakit Ginjal Pada Anak dan Cara Mencegahnya