Find Us On Social Media :

Gempa Terkini, Terjadi Dalam 1 Hari di Bengkulu dan Bandung juga Terasa di Jakarta, Merasa Pusing?

Gempa bumi mengguncang Bengkulu dan Bandung, hari Senin (21/11/2022)

GridHEALTH.id - Baru saja terjadi dalam 1 hari mengguncang Bengkulu dan Bandung.

Gempa terkini mengguncang Enggano, Provinsi Bengkulu pada Senin (21/11/2022).

Dikutip Serambinews.com dari situs BMKG, gempa bumi magnitudo 5,0 tersebut terjadi pada pukul 08:41:04 WIB.

Gempa bumi terjadi pada titik koordinat 4,90 lintang selatan (LU) dan 100,81 bujur timur (BT).

Pusat gempa berada di 169 kilometer (Km) barat laut Enggano, Bengkulu.

Gempa tersebut pada kedalaman 10 Km.

Menurut penjelasan BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Hingga tulisan ini diturunkan, BMKG belum merilis MMI dan daerah mana saja yang ikut merasakan gempa tersebut.

Bukan hanya di Bengkulu, gempa bumi juga baru saja dirasakan warga Bandung dan sekitarnya. Dikutip dari laman twitter @infoBMKG, gempa yang mengguncang Bandung, Senin (21/11/2022) pada pukul 13:21:10 WIB ini berkekuatan magnitudo 5,6 kedalaman 10 km. Gempa bumi terjadi pada titik koordinat 6.84 lintang selatan (LS) dan 107,05 bujur timur (BT).

Baca Juga: Gempa Terkini, Hari Ini 8 Agustus Lampung Diguncang Gempa Magnitudo 4.3 SR

Gempa bumi yang dirasakan warga Bandung pun dirasakan warga Jakarta di waktu yang hampir bersamaan. Gempa ini berpusat di 10 km barat daya Cianjur dan tidak berpotensi tsuniami. Kejaidian gempa bumi ini tentunya membuat para masyarakat berlari-lari untuk menyelamatkan diri.

Setelah gempa bumi berakhir, terkadang seseorang merasakan ketidaknyaman yang meliputi pusing hingga mual.

Kenapa Masyarakat Merasa Pusing Setelah Terjadi Gempa

Rasa pusing yang dirasakan setelah gempa bumi berakhir, dikenal dengan istilah earthquake sickness.

Melansir laman The Week (9/1/2015), yang dimaksud dengan earthquake sickness adalah kondisi saat seseorang masih merasa getaran akibat gempa bumi. Padahal, situasinya sudah membaik dan tidak lagi ada getaran.

Gejala utama yang dirasakan oleh orang-orang yang mengalami earthquake sickness adalah pusing.

Dokter Hideaki Sakata dari Klinik Universitas Mejiro, Jepang, mengatakan pusing setelah gempa mirip dengan saat mabuk perjalanan.

Selain pusing, seseorang yang mengalami earthquake sickness juga merasa panik, mual, hingga ingin muntah.

Pusing setelah gempa hingga mual, terjadi akibat efek goncangan yang mengganggu keseimbangan dalam otak.

Tak boleh diremehkan, earthquake sickness juga dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang memicu kesemanan hingga PTSD (post traumatic syndrome disorder).

Daliah Wach seorang dokter asal Las Vegas mengatakan, gempa bumi mungkin juga memperburuk kondisi yang sudah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Gempa Bali, Terbesar Pada 1816 Pernah Telan Korban Hingga 10 Ribu Lebih

"Banyak orang, khususnya berusia di atas 40 tahun, rentan terhadap vertigo, dan gempa mungkin jadi pemicunya," ujarnya dikutip dari laman KTNV.

Tak hanya itu, risiko terjadinya phantom quake setelah gempa, juga bisa terjadi jika seseorang mengalami earthquake sickness.

Phantom quake adalah kondisi saat seseorang merasa kakinya bergemuruh, meski sama sekali tidak ada gempa yang terjadi.

Kondisi tersebut, paling sering dialami oleh orang-orang yang tinggal di lokasi rawan gempa bumi.

Jika pernah merasakan hal tersebut, itulah yang dinamakan earthquake sickness.(*)

Baca Juga: Earthquake Sickness, Penyebab Kepala Pusing dan Mual Setelah Gempa