Find Us On Social Media :

Kisah Para Pejuang Sembuh dari HIV, Berikan Pelajaran dan Perjuangan

Inilah beberapa kisah nyata penyintas HIV aids yang berjuang lawan sakitnya

McKenna sendiri telah selamat dari pneumonia pneumocystis dan penyakit komplikasi terkait HIV lainnya yang telah membunuh banyak rekannya.

Pada tahun 1996, McKenna selamat dari rawat inap PCP keduanya dan memakai obat antiretroviral, yang dikenal sebagai ARV.

Kondisinya tidak lagi mengancam jiwa, tetapi ia sendiri menderita gejala yang persisten, beberapa melemahkan dan akibatnya ia tidak bisa melakukan pekerjaan penuh waktu.

Banyak teman-temannya yang sudah meninggal atau terlalu sakit untuk bersosialisasi, dan tanpa pekerjaan, ia sering menghabiskan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa interaksi sosial yang berarti.

Pada saat terjadi epidemi AIDS, ia pernah menghadiri sekitar delapan pemakaman dalam sebulan.

Sekarang, McKenna mengatakan ada lebih banyak dukungan untuk orang yang hidup dengan HIV.

“Pada awalnya, orang-orang akan sering berkunjung untuk memeriksa keadaan saya, tetapi sekitar akhir 90-an, banyak orang yang meninggal karena AIDS, dan kemudian tidak ada lagi yang mengunjungi saya,” kenangnya.

McKenna mengaku bahwa dia mulai “tercerahkan” pada tahun 2012, ketika aktivis HIV terkemuka Spencer Cox meninggal setelah dia berhenti meminum obatnya.

“Orang-orang tidak mau memperhatikan saya pada awalnya. Mereka ingin berpikir bahwa ARV telah menyelesaikan segalanya,” katanya. Dan sedihnya, hampir tidak ada layanan untuk korban jangka panjang bahkan di New York City, AS.

Luigi Ferrer reka meninggalkan karir demi komunitas

Luigi Ferrer (60), telah didiagnosis HIV sejak 1985, bekerja penuh waktu dan hanya minum satu pil sehari.