Find Us On Social Media :

Kisah Pendamping 600 Penyintas HIV/AIDS, Rutin Jadwalkan Pengambilan Obat dan Mengantarkannya ke Rumah Masing-masing

Kisah nyata penyintas HIV/AIDS yang didampingi dalam mengambil obat

"Para pendamping mulai disediakan saat pandemi Covid-19 merebak awal 2020 lalu. Kini seiring kebutuhan dan juga demi efektivitas, peran mereka lebih dioptimalkan lagi," terang Kepala ruangan Poli Seruni RSUD dr Iskak, Ina Imawati di Tulungagung, Senin (17/10/2022).

Para pendamping yang tersebar di beberapa kecamatan ini bertugas mengambil obat ARV di RSUD dr. Iskak Tulungagung, malah hingga diantarkan ke rumah masing-masing.

Layanan ini bertujuan untuk memberi kenyamanan ODHA serta meminimalkan risiko penularan.

“Kami berharap layanan kunjung rumah untuk pengiriman obat ARV ini memperluas minat ODHA lain untuk melakukan VCT di Poli Seruni dan melakukan pengobatan rutin,” tutur Ina, dikutip dari Antara.

Adapun 11 pendamping ODHA ini terdiri dari petugas RSUD dr. Iskak, penyintas HIV/AIDS yang diperbantukan Komisi Pemberantasan AIDS (KPA), serta dari kelompok relawan lain.

Kolaborasi berbagai sektor ini dilakukan untuk, mempermudah petugas menjangkau ODHA yang belum mendapatkan pengobatan ARV.

Di masa Covid-19, petugas pendamping sangat membantu ODHA mengurangi risiko terpapar virus corona yang diakibatkan mobilitas tinggi.

“Layanan ini sudah kami mulai sebelum ada pandemi, namun sekarang semakin gencar karena banyak ODHA yang memanfaatkan layanan tersebut,” imbuh Ina.

Saat ini, ada sekitar 600 ODHA yang rutin menjalani pengobatan ARV.

Adapun, pengambilan obat ARV dijadwalkan rutin setiap sebulan sekali.

Baca Juga: Anak Asuhnya Terinfeksi HIV, Semua Lepas Tangan, Berikut Kisah Miris PSK Wanita dan Pria yang Masih Muda asal Bandung

Obat ARV yang diberikan kepada ODHA merupakan jenis obat yang berfungsi memperlambat perkembangan virus HIV.