GridHEALTH.id - Penyakit Crohn adalah kondisi jangka panjang (kronis) yang menyebabkan peradangan pada saluran gastrointestinal (GI).
Gejala umumnya meliputi kram perut, demam, kehilangan selera makan, diare terus-menerus, terjadi penurunan berat badan, dan sering merasa lelah.
Ini paling sering terjadi pada anak di atas usia 13 tahun, tetapi dapat menyerang anak yang lebih muda.Meskipun tidak ada obat untuk penyakit Crohn, gejalanya dapat dikelola dengan mengikuti rencana perawatan secara cermat.Stres dapat memperburuk gejala. Bicaralah dengan anak sesering mungkin untuk mempelajari bagaimana mereka menghadapinya.Jika anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau depresi, hubungi kami untuk menjadwalkan janji temu.
Faktor Risiko Penyakit Crohn Pada Anak
Anak-anak yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit radang usus atau penyakit autoimun jenis lain berisiko lebih tinggi terkena penyakit Crohn. Namun, penyakit Crohn juga bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat keluarga.
Gejala Penyakit Crohn Pada Anak
Gejala anak bergantung pada area saluran GI yang terkena penyakit Crohn. Gejala dapat berkisar dari ringan hingga berat. Gejala yang paling umum meliputi:
- Diare yang berlanjut selama berhari-hari atau berminggu-minggu (berkepanjangan)
- Penurunan berat badan yang tidak terduga atau kehilangan nafsu makan\
Baca Juga: Bukan Hanya Diare yang Dirasakan, Waspada Gejala Umum Chron's Disease
Baca Juga: Telapak Kaki Terasa Tebal dan Tidak Nyaman, Cara Ampuh Hilangkan Kapalan di Kaki dengan Bahan Alami
- Sakit perut
- Demam
- Kelelahan
- Gagal tumbuh seperti yang diharapkanKetika diare berkepanjangan atau parah, anak mungkin juga mengalami dehidrasi, tekanan darah rendah, dan detak jantung yang cepat.
Anak-anak yang memiliki darah di tinja mereka dari pendarahan di saluran GI juga dapat mengembangkan kekurangan zat besi darah yang sangat rendah (anemia).Gejala umum lainnya termasuk;
- Sembelit (dari penyumbatan di usus mereka atau radang rektum)
- Kekurangan nutrisi dari makanan (malnutrisi)Jika penyakit Crohn mempengaruhi mulut, anak mungkin mengalami sariawan dan gusi bengkak.Penyakit Crohn juga dapat memengaruhi area tubuh di luar saluran GI. Ini dapat menyebabkan radang hati atau mata, nyeri sendi, luka kulit (ulkus), atau lubang (fistula) antara organ dalam dan kulit yang dapat mengeluarkan nanah.
Kemungkinan Komplikasi
Baca Juga: Studi: Perubahan Iklim Menurunkan Berat Badan Bayi Baru Lahir
Baca Juga: Hikmah Pasca Covid-19, Lebih Banyak Orang Akan Memilih Makanan Sehat
Episode penyakit Crohn yang tidak diobati atau parah dapat menyebabkan komplikasi yang juga memerlukan pengobatan.
1. Penyempitan ususIni adalah penyempitan usus yang dapat berkembang dari pembengkakan dan jaringan parut. Dinding usus menebal, membuat tinja (kotoran) sulit atau tidak mungkin melewati usus.Gejala penyempitan usus meliputi kram perut, muntah, dan kembung atau rasa penuh di perut. Pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki obstruksi.
2. FistulaFistula adalah luka dalam dan terbuka yang dapat masuk ke jaringan di sekitarnya, seperti kandung kemih, kulit, dan vagina pada anak perempuan. Fistula dapat terinfeksi sehingga membutuhkan penanganan medis atau bedah tambahan. Gejala fistula termasuk demam dan sakit perut.
Baca Juga: Teh Hijau dan Kopi, Dua Minuman Wajib Bagi Survivor Gangguan Jantung dan Stroke
Baca Juga: Pradiabetes, Ambang Batas yang Perlu Diketahui Untuk Mencegah Diabetes
3. MalnutrisiIni adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh anak tidak mendapatkan kalori dan nutrisi yang cukup, seperti vitamin dan protein.
4. Komplikasi lainnyaIni bisa termasuk ruam kulit, radang sendi, penipisan tulang (dari penggunaan obat kortikosteroid), goresan mata, dan pendarahan internal yang tidak terkendali (perdarahan). (*)