1. Tinggi sodium
Melansir laman Health Plus, satu bungkus mi instan bisa mengandung 397-3.678 mg sodium atau bahkan bisa lebih.
Walaupun sodium bermanfaat untuk tubuh, tapi jumlah yang berlebihan tentu bukan hal yang baik.
Konsumsi makanan yang tinggi garam dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker perut, penyakit jantung, dan stroke.
Bagi mereka yang memang sensitif terhadap garam, pola makan seperti ini akan menyebabkan hipertensi yang bsia berujung pada gangguan jantung dan ginjal.
2. Mengandung MSG
Penggunaan MSG sudah umum dilakukan pada makanan olahan, sehingga rasa makanan lebih lezat.
Laporan anekdot menunjukkan konsumsi MSG yang berlebihan dikaitkan dengan keluhan sakit kepala, mual, tekanan darah tinggi, otot tegang, nyeri dada, jantung berdebar, dan kulit kemerahan.
3. Rendah serat dan protein
Sedikitnya kadar protein dan serat pada mi instan, menyebabkan mengonsumsinya tidak akan membuat kenyang dalam jangka waktu lama.
Berbagai gangguan pencernaan pun juga lebih berisiko terjadi, seperti semeblit dan penyakit divertikular serta menurunnya bakteri baik di usus.
4. Kekurangan gizi
Kebiasaan makan mi instan dapat membuat tubuh kekurangan nutrisi yang penting seperti protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niacin, dan vitamin A.
Memakannya terlalu sering juga ditemukan dapat meningkatkan terjadinya sindrom metabolisme, kondisi yang membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Bahaya Begadang
Selain makan mi instan, kebiasaan buruk yang juga bisa membahayakan kesehatan adalah begadang.