GridHEALTH.id - Bayi yang sedang belajar berjalan, menjadi momen yang membahagiakan bagi setiap orangtua.
Ketika memasuki fase ini, orangtua kerap memberikan si kecil sepatu dengan tujuan melindungi kakinya.
Akan tetapi, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh para orangtua. Salah pilih sepatu anak akan berdampak pada tumbuh kembangnya.
Kapan Bayi Mulai Berjalan?
Melansir Cleveland Clinic, rata-rata usia bayi mulai berjalan sendiri sekitar usia 12 bulan atau tepat satu tahun.
Tapi perlu diingat, perkembangan anak berbeda-beda. Fase ini bisa berjalan lebih cepat atau lebih lambat.
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Nyeri Punggung Akibat Posisi Tidur yang Tidak Benar
Sebelum lancar berjalan, anak biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti lebih senang berdiri, berpegangan pada sesuatu saat berjalan, dan akhirnya berusaha berdiri tanpa penyangga.
Perlukah Langsung Pakai Sepatu?
Saking merasa bahagia karena anak memasuki fase baru dalam kehidupannya, orangtua sering buru-buru membelikan alas kaki berupa sepatu atau sendal untuk dipakai berjalan.
Dokter spesialis ortopedi konsultan ortopedi anak, limb lengthening, and reconstruction dr Faisal Mi'Raj, Sp.OT(K), mengatakan, sebaiknya anak yang baru belajar berjalan tidak dipakaikan alas kaki apapun.
Hal ini dimaksudkan agar anak dapat mengenali segala bentuk permukaan yang dipijaknya.
"Anak yang baru belajar berjalan sebaiknya tidak menggunakan alas kaki. Anak akan belajar merespons segala bentuk permukaan, dari mulai yang licin sampai kasar, rata maupun bergelombang," kata dokter Faisal kepada GridHEALTH.id, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga: Tanda-tanda dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir
Ini berdampak positif, sehingga anak dapat memicu kewaspadaan di otak anak ketika berjalan.
"Berjalan tanpa alas kaki akan mengembangkan otot-otot dan tulang kaki, sehingga meningkatkan kekuatan dan mengembangkan bentuk kaki," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Pondok Indah dan RS Pondok Indah-Bintaro Jaya.
Dampak Salah Pilih Alas Kaki Bagi Si Kecil
Jika ingin memberikan alas kaki anak, maka orangtua harus lebih teliti memilihnya dan tidak hanya sekadar memperhatikan bentuknya yang lucu.
Pasalnya, kebanyakan sepatu dibuat tidak mengikuti bentuk kaki anak.
Ini jelas akan berdampak pada perubahan bentuk kakinya dan membuat perkembangan otot kaki terganggu.
Baca Juga: Mengenal Risiko Penyakit Jantung Berdasarkan Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan Terkena?
"Sol dalam sepatu yang empuk justru membuat beban kaki berpindah ke lutut. Sol sepatu yang kaku, mencegah kaki bergerak bebas saat melangkah," kata dokter Faisal.
"Bahan yang panas dan sempit ruang jarinya, menyebabkan kaki berkeringat sehingga dapat menimbulkan jamur," sambungnya.
Sehingga saat memilih sepatu sehat untuk anak harus memerhatikan hal-hal berikut:
1. Memiliki sol yang fleksibel
2. Ruang jari luas
3. Sepatu sesuai dengan dengan anatomi, bentuk, dan besar kaki.
Memilih alas kaki untuk anak yang sedang belajar berjalan tak boleh sembarangan, karena selain membuat tak nyaman juga akan memengaruhi pertumbuhan kakinya. (*)
Baca Juga: Hari Prematur Sedunia, Bayi Lahir Prematur Tumbuh Kembangnya Perlu Dipantau Hingga Dewasa