Find Us On Social Media :

Pelecehan Seksual Diduga Terjadi pada Dikta Seusai Manggung di Sarinah, Apa Efeknya bagi Psikis?

Kondisi Dikta yang kesakitan setelah alami pelecehan seksual seusai manggung di Sarinah, kenali beragam efek pelecehan seksual termasuk pada pria.

- Menjadikan kesenangan seksual sebagai cara mendapatkan kesuksesan pekerjaan, baik eksplisit maupun implisit.

Efek Bagi Korban Pelecehan Seksual

Meski melihat respons dari Dikta terlihat santai setelah kejadian pelecehan seksual yang dialaminya, dengan mengunggah postingan berupa sindiran dibalut hiburan, namun bukan berarti korban pelecehan seksual tidak mengalami dampak apapun.

Setidaknya ada efek psikis dari kejadian pelecehan seksual yang dialami korban. Bahkan beberapa penyintas menghadapi masalah kesehatan emosional, fisik, atau mental.

Jika dilihat dari efek emosional, beberapa kondisi yang bisa dirasakan mulai dari amarah, takut, penghinaan, malu, perasaan terkhianati, merasa bersalah, perasaan ketidakberdayaan dan kehilangan kendali.

Sedangkan dalam beberapa kasus, korban pelecehan seksual juga bisa merasakan efek gangguan mental, mulai dari kecemasan, depresi, serangan panik, PTSD, sulit berkonsentrasi, kehilangan motivasi, penyalahgunaan zat, hingga pemikiran bunuh diri.

Lebih jauh dari itu, pelecehan seksual juga bisa memberikan efek fisik, mulai dari meningkatnya tingkat stres, sakit kepala, kelelahan, gangguan tidur, hingga gangguan makan.

Kondisi ini perlu diperhatikan, bukan hanya berisiko terjadi pada wanita, pelecehan seksual artis Dikta menjadi salah satu bukti bahwa pelecehan seksual juga terjadi pada pria.

Tidak semua pelecehan seksual dapat ditanggapi dengan santai, efek dari pelecehan seksual bagi korban dapat berbeda-beda.

Setiap orang merespons secara berbeda terhadap pelecehan seksual dan bentuk kekerasan seksual lainnya, jadi apa pun yang dirasakan seseorang adalah respons yang valid.

Tidak perlu merasa malu bagi korban, perlu diingat tidak seorang pun pantas atau dapat meminta pelecehan seksual terjadi. Seratus persen kesalahan terletak pada pelaku.

Korban berhak mengambil tindakan untuk mencari solusi, karena pelecehan seksual menjadi bentuk diskriminasi yang melanggar hukum, berdasarkan Equality Act 2010.

 Maka diperlukan juga dukungan lingkungan untuk membuat korban bisa keluar dari perasaan dan gangguan akibat pelecehan seksual. (*)

Baca Juga: Efek Traumatis Anak yang Jadi Korban Pelecehan dan Kekerasan Seksual