Find Us On Social Media :

Pelecehan Seksual Diduga Terjadi pada Dikta Seusai Manggung di Sarinah, Apa Efeknya bagi Psikis?

Kondisi Dikta yang kesakitan setelah alami pelecehan seksual seusai manggung di Sarinah, kenali beragam efek pelecehan seksual termasuk pada pria.

GridHEALTH.id – Dikta, yang merupakan mantan vokalis Yovie and Nuno diduga mengalami pelecehan seksual seusai manggung di Sarinah, kabar ini telah tersebar luas

Sudah banyak beredar video penyanyi yang tengah menjadi perhatian di kalangan wanita ini terlihat kesakitan setelah area sensitifnya dilecehkan oleh oknum yang tidak diketahui hingga kini.

Tidak hanya terjadi pada wanita, pelecehan seksual terhadap Dikta menjadi bukti pria pun berisiko mengalaminya.

Kenali berikut ini apa saja pelecehan seksual dan efek yang mungkin terjadi pada korban untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kronologi Pelecehan Seksual Artis Dikta

Berdasarkan dari banyaknya video yang telah beredar di sosial media, mulai dari Twitter, Instagram, hingga TikTok, memperlihatkan Dikta yang tengah berusaha berjalan melewati lautan manusia seusai turun dari panggung dengan pengamanan yang ketat.

Mengenakan baju berwarna cream hijau dan kacamata, Dikta terlihat masih mencoba tersenyum setelah kejadian pelecehan seksual, namun di tengah perjalanan dirinya nampak meringis kesakitan sembari memegang alat vitalnya.

Pelecehan seksual yang dialami artis Dikta ini pun membuatnya harus menunduk hingga berjongkok kesakitan.

Berdasarkan penjelasan dari video yang banyak beredar, diduga ada seorang penonton yang meremas alat vitalnya saat hendak meninggalkan panggung.

Apa Itu Pelecehan Seksual?

Pelecehan seksual adalah jenis kekerasan seksual yang menggambarkan aktivitas atau tindakan seksual apa pun yang terjadi tanpa persetujuan.

Ciri khas dari pelecehan seksual adalah korban seolah menjadi orang yang terlalu sensitif atau ‘baperan’ dan tidak bisa menerima lelucon dengan baik, sehingga korban menjadi pihak yang seolah ‘tidak masuk akal’. Padahal pelecehan seksual bukanlah hal yang lucu dan boleh terjadi begitu saja.

Beda Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual

Pelecehan seksual mengacu pada kontak atau perilaku seksual, seringkali secara fisik, yang terjadi tanpa persetujuan dari korban, biasanya melanggar hukum perdata, namun dalam banyak kasus bukan menjadi tindakan kriminal.

Baca Juga: Viral Aksi Main Hakim Sendiri Mahasiswa Depok, Diikat dan Dicekoki Air Kencing, Ketahui Efeknya!

Berbeda dengan kekerasan seksual, yang mengacu pada tindakan bersifat kriminal dengan beragam bentuknya, seperti perkosaan (penetrasi tubuh korban), percobaan pemerkosaan, memaksa korban untuk melakukan tindakan seksual (oral atau penetrasi), hingga cumbuan atau sentuhan seksual yang tidak diinginkan.

Bentuk Pelecehan Seksual

Beberapa tindakan yang termasuk dalam bentuk pelecehan seksual, yaitu:

- Tindakan kekerasan seksual secara fisik

- Permintaan untuk membantu secara seksual

- Sentuhan atau kontak fisik yang tidak diinginkan

- Rayuan seksual yang tidak diinginkan

- Membahas hubungan/cerita/fantasi seksual di tempat kerja, sekolah, atau di tempat lain yang tidak pantas

- Merasa tertekan untuk terlibat dengan seseorang secara seksual

- Mengekspos diri atau melakukan tindakan seksual pada diri sendiri

- Foto, email, atau pesan teks seksual secara eksplisit yang tidak diinginkan

- Pelecehan verbal yang bersifat seksual, termasuk lelucon yang mengacu pada tindakan seksual atau orientasi seksual

Baca Juga: Wanita Korban Pelecehan Seksual Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Studi

- Menjadikan kesenangan seksual sebagai cara mendapatkan kesuksesan pekerjaan, baik eksplisit maupun implisit.

Efek Bagi Korban Pelecehan Seksual

Meski melihat respons dari Dikta terlihat santai setelah kejadian pelecehan seksual yang dialaminya, dengan mengunggah postingan berupa sindiran dibalut hiburan, namun bukan berarti korban pelecehan seksual tidak mengalami dampak apapun.

Setidaknya ada efek psikis dari kejadian pelecehan seksual yang dialami korban. Bahkan beberapa penyintas menghadapi masalah kesehatan emosional, fisik, atau mental.

Jika dilihat dari efek emosional, beberapa kondisi yang bisa dirasakan mulai dari amarah, takut, penghinaan, malu, perasaan terkhianati, merasa bersalah, perasaan ketidakberdayaan dan kehilangan kendali.

Sedangkan dalam beberapa kasus, korban pelecehan seksual juga bisa merasakan efek gangguan mental, mulai dari kecemasan, depresi, serangan panik, PTSD, sulit berkonsentrasi, kehilangan motivasi, penyalahgunaan zat, hingga pemikiran bunuh diri.

Lebih jauh dari itu, pelecehan seksual juga bisa memberikan efek fisik, mulai dari meningkatnya tingkat stres, sakit kepala, kelelahan, gangguan tidur, hingga gangguan makan.

Kondisi ini perlu diperhatikan, bukan hanya berisiko terjadi pada wanita, pelecehan seksual artis Dikta menjadi salah satu bukti bahwa pelecehan seksual juga terjadi pada pria.

Tidak semua pelecehan seksual dapat ditanggapi dengan santai, efek dari pelecehan seksual bagi korban dapat berbeda-beda.

Setiap orang merespons secara berbeda terhadap pelecehan seksual dan bentuk kekerasan seksual lainnya, jadi apa pun yang dirasakan seseorang adalah respons yang valid.

Tidak perlu merasa malu bagi korban, perlu diingat tidak seorang pun pantas atau dapat meminta pelecehan seksual terjadi. Seratus persen kesalahan terletak pada pelaku.

Korban berhak mengambil tindakan untuk mencari solusi, karena pelecehan seksual menjadi bentuk diskriminasi yang melanggar hukum, berdasarkan Equality Act 2010.

 Maka diperlukan juga dukungan lingkungan untuk membuat korban bisa keluar dari perasaan dan gangguan akibat pelecehan seksual. (*)

Baca Juga: Efek Traumatis Anak yang Jadi Korban Pelecehan dan Kekerasan Seksual