Find Us On Social Media :

Camilan Tinggi Refined Carbs Sebabkan Gizi Anak Tak Tercukupi, Tingkatkan Angka Stunting di Indonesia

Camilan Tinggi Refined Carbs sepertri ini baiknya dijauhkan dari anak-anak, supaya tidak menjadi stunting.

Lalu bagaimana solusinya?

Dokter Piprim mengatakan ada salah satu cara, yaitu real food revolution.

Ini maksudnya adalah kita seharusnya kembali ke makanan-makanan alami yang dimasak sendiri.

Seperti makanan yang lengkap dengan sayuran, protein, karbohidrat kompleks, lalu berbagai makanan lain yang direbus.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Makanan, Nitrogen Cair Juga Digunakan di Medis, Jenisnya Berbeda?

Sebab makanan yang direbus cenderung memiliki kalori dan gula yang tinggi.

"Jika dibandingkan dengan jajanan di luar sana yang luar biasa hanya tinggi lemak dan gula, real food ini bisa jadi pilihan.

Sebab kompleks karbohidratnya, jadi kalau hewani ia menggabungkan antara protein dan lemak, kalau nabati itu gabungan antara protein dan karbohidrat.

Jadi lengkap disitu ketika kita bekali camilan anak-anak dengan real food. Sebagai contoh itu omelet, telur ceplok, apapun makanan-makanan rumahan.

Jangan sampai anak-anak kita mengalami stunting atau malnutrisi kronis karena kekurangan gizi. 

Ada baiknya anak-anak itu berada di tengah-tengah, jangan sampai mengalami stunting dan jangan juga mengalami obesitas," jelasnya kembali.

Baca Juga: Bukan karena Telat Makan, Ternyatai Ini 6 Penyebab Perut Kembung yang Banyak Tidak Disadari

Maka dari itu ada baiknya untuk mengatasi keinginan anak-anak konsumsi camilan, masakan dari rumah diharapkan bisa memenuhi kebutuhan gizi hariannya, sehingga tubuh mereka tak selalu menginginkan camilan yang kurang sehat.

Sebagai ajakan untuk edukasi, beliau juga menyampaikan adanya slogan Hari Gizi Nasional dari Kementerian Kesehatan RI, salah satunya adalah "Isi piringku kaya protein hewani".

Slogan tersebut dianggap sangat sesuai dengan program IDAI yang tengah menjunjung tinggi protein hewani sebagai solusi memenuhi gizi anak.

Tentu saja protein hewani tersebut dimasak seperti makanan tradisional kita seperti diopor, digulai, digoreng, pepes, jangan digoreng menggunakan tepung.

Sehingga pada akhirnya semua real food yang diberikan pada anak bisa mengurangi porsi camilan kurang sehat bagi anak.(*)

Baca Juga: Makanan Penambah Darah yang Baik Dikonsumsi Selain Daging, Anti Kolesterol Tinggi