Find Us On Social Media :

Ketua IDAI Pusat; Tren Penyakit Diabetes Tipe 2 Pada Remaja Mengkhawtirkan, Kenapa?

Menurut dr. Piprim, 70 persen anak diabetes itu obesitas, hanya 30 persen anak diabetes tipe 2 yang nggak obesitas

GridHEALTH.id - Diabetes adalah penyakit metabolik yang sekali terdiagnosis, akan bertahan seumur hidup.

Selama ini, penyakit yang sering disebut juga kencing manis atau gula, identik dialami orangtua.

Sehingga, saat terdeteksi diabetes pada anak menimbulkan rasa heran.

Diabetes Tipe 2 Pada Remaja

Diabetes terbagi menjadi dua, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 1 merupakan kondisi yang disebabkan oleh ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin.

Padahal, insulin dibutuhkan tubuh untuk metabolisme gula. Apabila jumlahnya tak mencukupi, kadar gula dalam darah pun tinggi.

Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), yang saat ini mengkhawatirkan adalah tren diabetes tipe 2 pada remaja.

"Yang harusnya muncul di usia 40 tahun ke atas, ini sudah ditarik lebih prematur lagi ke anak-anak," ujar dokter Piprim saat ditemui di gedung PB IDI, Kamis (2/3/2023).

Sebagai informasi, penyebab diabetes tipe 2 yang utama adalah gaya hidup dan pola makan.

Sementara genetik hanya berperan kecil dalam hal ini, berbeda dengan diabetes tipe 1.

"Kalau kita lihat dasar diabetes tipe 2 adalah resisten insulin. Resisten insulin adalah terlalu sering mengeluarkan insulin dan insulin itu dikeluarkan (tubuh) kalau makanan sifatnya manis, karbohidrat (seperti) tepung gula," katanya.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Prediabetes? Berikut 6 Tanda-Tanda Mengalaminya

Lebih lanjut, makanan seperti junk food yang tinggi gula serta minuman-minuman dengan pemanis buatan, bila dikonsumsi terus-menerus dapat menyebabkan obesitas dan pada akhirnya diabetes.

"70 persen anak diabetes itu obesitas, hanya 30 persen anak diabetes tipe 2 yang nggak obesitas," jelasnya.

Berdasarkan data Riskesdas 2018 angka obesitas pada anak mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, menurutnya anak-anak yang mengalami diabetes tipe 1 cenderung memiliki badan yang kurus.

Dampak Diabetes Tipe 2 Pada Remaja

Dokter Piprim mengatakan, kadar gula darah dalam kasus ini dapat dikendalikan dengan obat-obatan.

Namun, yang perlu diperhatikan oleh orangtua adalah efek jangka panjang yang berisiko dialami oleh anak.

Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti gagal ginjal kronik, serangan jantung, dan stroke. 

Bahkan ada risiko penyumbatan pada pembuluh darah yang mengakibatkan kaki harus diamputasi.

"Oleh karena itu, begitu anak kena diabetes, kita mesti kontrol betul supaya penyakitnya terkendali," pungkasnya.

Disarankan juga orangtua melakukan langkah preventif untuk mencegah diabetes tipe 2.

Dengan cara membiasakan anak mengonsumsi makanan jenis real food seperti sayur-sayuran, telur, tempe, dan lain sebagainya. (*)

Baca Juga: Rutin Minum Air Mineral Bisa Cegah Diabetes, Mitos atau Fakta?