Find Us On Social Media :

Awas Terkena Heat Stroke Saat Berlari Maraton, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Heat stroke bisa menyerang orang yang berolahraga di bawah terik matahari, misalnya maraton.

GridHEALTH.id - Apakah Anda pernah mendengar serangan heat stroke yang terjadi ketika seserang sedang berolahraga, misalnya berlari maraton?

Heat stroke adalah kondisi medis yang serius yang terjadi ketika tubuh mengalami kelebihan panas dan tidak dapat lagi mengontrol suhu tubuhnya sendiri.

Hal ini dapat terjadi ketika seseorang terpapar suhu udara yang sangat tinggi dalam cuaca panas atau aktivitas fisik yang berlebihan pada suhu yang tinggi.

Gejala Heat Stroke

Gejala heat stroke dapat meliputi sakit kepala, pusing, kulit kering dan panas, suhu tubuh yang tinggi (di atas 40 derajat Celsius), denyut nadi cepat, keringat berhenti keluar, mual dan muntah, dan kesulitan bernapas.

Jika tidak segera ditangani, heat stroke dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh, bahkan kematian.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala heat stroke, segera cari bantuan medis dan segera pindahkan ke tempat yang lebih sejuk sambil memberikan minum air putih dalam jumlah yang cukup.

Heat stroke terjadi ketika sistem pengaturan suhu tubuh seseorang terganggu, sehingga suhu tubuh naik secara signifikan.

Seperti dijelaskan sebelumnya, hal ini dapat terjadi ketika seseorang terlalu lama terpapar suhu panas atau terlalu aktif di bawah sinar matahari pada suhu yang tinggi.

Selain itu, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami heat stroke.

Misalnya adalah usia tua, obesitas, penyakit kronis, dan minum alkohol.

Gejala heat stroke dapat bervariasi, namun beberapa gejala yang umum meliputi:

Baca Juga: Healthy Move, 5 Kesalahan Paling Sering Dilakukan Pelari dan Cara Memperbaikinya

1. Kepala pusing atau nyeri kepala yang parah

2. Kehilangan kesadaran atau pingsan

3. Kulit kering dan panas, atau basah dan lembap

4. Suhu tubuh yang sangat tinggi (di atas 40 derajat Celsius)

5. Detak jantung yang cepat dan kuat

6. Keringat berhenti keluar dari tubuh

7. Mual dan muntah

8. Kesulitan bernapas atau napas cepat

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala heat stroke, segera cari bantuan medis secepat mungkin.

Selama menunggu bantuan medis tiba, pindahkan orang tersebut ke tempat yang lebih sejuk dan angin-anginkan dengan kipas atau baju yang digerakkan.

Berikan minum air putih dalam jumlah yang cukup dan segera hilangkan pakaian yang tebal dan panas.

Baca Juga: Jangan Salah, Bukan Lari Olahraga yang Bisa Banyak Bakar Kalori

Jika heat stroke tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh, bahkan kematian.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari terkena panas berlebihan dengan cara menghindari terpapar sinar matahari pada jam-jam yang terlalu panas dan selalu meminum cairan yang cukup, terutama air putih, pada saat yang tepat.

Waspada Heat Stroke Saat Maraton

Maraton atau kegiatan fisik yang sangat intens dapat menyebabkan heat stroke, terutama jika dilakukan pada suhu udara yang sangat tinggi.

Saat seseorang berlari maraton atau melakukan aktivitas fisik yang sangat intens, tubuh menghasilkan panas dan harus dapat membuang panas tersebut agar suhu tubuh tetap stabil.

Jika suhu udara sangat panas dan kelembapan tinggi, tubuh mungkin tidak dapat membuang panas dengan efektif, sehingga suhu tubuh meningkat dan terjadi heat stroke.

Pencegahan Heat Stroke Saat Maraton

Karena itu bila Anda obi berlari maraton, segara ambil tindakan pencegahan selama maraton atau aktivitas fisik yang sangat intens pada suhu udara yang sangat tinggi.

Minum air putih yang cukup sebelum, selama, dan setelah kegiatan fisik membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah kelebihan panas.

Mengenakan pakaian yang ringan dan longgar juga dapat membantu mengurangi jumlah panas yang dihasilkan oleh tubuh.

Saat berlari, sebaiknya Anda menghindari terpapar sinar matahari langsung selama maraton dan menggunakan topi atau pelindung kepala untuk melindungi dari paparan sinar matahari.

Tetaplah waspada dengan memperhatikan tanda-tanda awal heat stroke, seperti sakit kepala, mual, atau pusing, dan berhenti atau mengurangi intensitas kegiatan fisik jika merasakan gejala tersebut.

Menjaga kondisi fisik yang baik dengan latihan teratur dan mengikuti program pelatihan yang tepat sebelum maraton.

Baca Juga: Catat! Lari Maraton Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung