GridHEALTH.id - Ibu hamil bisa konsumsi beberapa menu PMT untuk mencegah stunting.
Ibu hamil adalah kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan diantaranya kekurangan gizi.
Kekurangan gizi pada ibu hamil banyak terjadi di negara-negara berkembang yang meliputi, kurang energi kronis (KEK) maupun kekurangan zat gizi mikro.
Ibu hamil dengan KEK dapat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan janin serta dapat menyebabkan keguguran, bayi berat lahir rendah (BBLR), kematian neonatal, anemia pada bayi dan asfiksia intra partum.
Bayi yang lahir dalam kondisi BBLR mempunyai risiko gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya serta mengalami kekurangan gizi.
Pemberian makanan tambahan (PMT) bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi ibu selama masa kehamilan (Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 2017).
PMT ditujukan kepada kelompok rawan gizi yang meliputi ibu hamil risiko KEK.
PMT pada Ibu Hamil
PMT pada ibu hamil merupakan bentuk suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus.
Selain itu, difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori KEK untuk mencukupi kebutuhan gizi.
Makanan tambahan ibu hamil ini mengandung energi 270 kkal, 6 gram protein, minimum 12 gram lemak.
Makanan tambahan ibu hamil diperkaya dengan 11 macam vitamin (A, D, E, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, Asam Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng, Iodium, Fosfor, Selenium).
Baca Juga: 4 Langkah Penanganan Stunting yang Dilakukan di Posyandu Balita
Pendistribusian PMT dilakukan di Puskesmas saat ibu hamil melakukan pemeriksaan ANC terpadu, pada tahapan pemeriksaan gizi akan dilakukan skrining gizi.
Konseling dan edukasi gizi terlebih dahulu kemudian diakhir dengan pemberian makanan tambahan.
Lama waktu pemberian makanan tambahan dilaksanakan setiap 90 hari (3 bulan) sekali, selama periode kehamilan bagi masing-masing ibu dengan jumlah pemberian 3 box (3 kemasan tersier).
Pemantauan berat badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil, akan dilakukan setelah 30 hari pemberian PMT yang akan dipantau oleh pelaksana gizi/bidan desa/kader.
Menu PMT pada Ibu Hamil
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia kehamilan.
Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan janin.
Melansir dari kemkes.go.id, berikut ini jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil.
Jumlah atau porsi dalam 1 kali makan merupan suatu ukuran takaran makan yang dimakan setiap kali makan.
Nasi/ pengganti dalam berat 200 gram setara dengan satu piring.
Lauk pauk hewani (ayam/daging/ikan) dalam berat 40 gram setara dengan ikan : 1/3 ekor sedang, ayam : 1 potong sedang, daging : 2 potong sedang.
Lauk nabati (tempe/tahu/kacang-kacangan) setara dengan tempe 2 potong, tahu 2 potong, kacang-kacangan 2 sendok makan.
Baca Juga: Bantuan Pemerintah untuk Mendukung Pencegahan Stunting pada Anak
Sayuran 100 gram setara dengan 1 gelas atau 1 piring atau mangkok (setelah masak dan ditiriskan).
Contoh menu makan untuk ibu hamil.
Contoh Menu A :
- Nasi = 1 piring (200 gr)
- Ikan tongkol bumbu kuning = 1 potong sedang (75 gr)
-Rempeyek teri = 1 keping sedang (25 gr)
- Tempe goreng = 2 potong sedang (50 gr)
- Tumis sayuran (buncis, wortel, kembang kol) = 1 1/2 mangkok sedang (150 gr)
- Pisang Ambon = 1 buah sedang (75 gr)
Contoh Menu B :
- Nasi = 1 piring (200 gr)
- Daging semur = 2 potong sedang (40 gr)
- Ikan goreng = 1 potong sedang (75 gr)
Baca Juga: Angka Stunting Masih Tinggi, Ini Penyebabnya yang Dilihat dari Pola Asuh
- Tahu goreng = 1 1/2 potong sedang (110 gr)
- Sayur capcay (wortel, sawi putih dan sawi hijau) = 1 mangkok sedang (150 gr)
- Semangka = 2 potong sedang (180 gr)
Itulah sejumlah menu PMT yang bisa ibu hamil konsumsi untuk mencegah stunting.
Baca Juga: Penyelesaian Kasus Stunting dengan Beri Gizi Tambahan pada Anak Melalui Posyandu