GridHEALTH.id - Konsumsi gorengan dianggap jadi pemicu panas dalam, apakah benar?
Gorengan jadi salah satu makanan yang cukup digemari banyak orang.
Mulai dari tempe, tahu, hingga pisang goreng tentunya jadi gorengan favorit banyak orang.
Kendati demikian, tak jarang jika gorengan juga banyak jadi musuh seseorang.
Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran gorengan diangap sebagai penyebab panas dalam.
Mitos atau Fakta Gorengan Sebabkan Panas Dalam?
Mengalami sakit tenggorokan setelah makanan berminyak, mungkin merupakan gejala dari kondisi medis yang mendasarinya.
Namun, terkadang penyebabnya adalah cara memasak makanan tersebut.
Ini adalah penyebab paling umum dari iritasi tenggorokan setelah makan makanan berminyak atau berminyak:
1. Refluks diam (refluks laringofaringeal, LPR, refluks laringitis)
2. Alergi makanan
3. Memanaskan kembali minyak goreng
Baca Juga: Jangan Sampai Belum Tahu, Kenali Titik Pijat untuk Redakan Batuk Berdahak dan Sakit Tenggorokan
4. Breading yang kering dan kasar
Pakar kesehatan menyebut kebiasaan makan gorengan memang bisa menyebabkan datangnya panas dalam.
Hal ini disebabkan oleh cara pengolahan gorengan, yang berupa deep frying atau menggunakan minyak panas dalam jumlah yang banyak.
Sering kali, kita mengonsumsinya saat berada dalam kondisi masih panas demi mendapatkan sensasi nikmat dan renyah.
Sayangnya, suhu panas inilah yang bisa mengiritasi tenggorokan kita.
Saat terjadi iritasi inilah bakteri dan virus bisa menyebabkan infeksi yang berujung pada panas dalam.
Menariknya, kondisi ini sebenarnya juga terjadi jika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas lainnya.
Karena alasan inilah, sebaiknya menunggu hingga makanan atau minuman-minuman ini suhunya sedikit menurun.
Beberapa jenis bakteri yang paling sering memicu panas dalam adalah streptococcus pyogenes atau streptococcus dari kelompok A. Selain itu, virus yang bisa memicu kondisi ini adalah virus influenza, rhinovirus, serta adenovirus.
Ketika minyak dipanaskan mencapai titik asapnya, kandungan lemak dalam minyak tersebut membentuk senyawa yang disebut akrolein.
Akrolein inilah yang bertanggung jawab dalam menyebabkan kita batuk, karena sifatnya berupa iritan.
Mengatasi Panas Dalam
Perlu diperhatikan, panas dalam adalah bukan suatu penyakit.
Sebenarnya, panas dalam merupakan gejala dari suatu penyakit.
Kendati demikian, panas dalam juga harus segera diobati dan jangan dibiarkan berlarut-larut.
Berikut ini ada beberapa cara mengobati panas dalam:
1. Minum banyak air putih
2. Minum air kelapa
3. Minum perasan air lemon
4. Konsumsi minuman jahe dan madu
5. Istirahat yang cukup
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat saat mengalami gejala panas dalam.
Baca Juga: Cara Mengatasi Radang Tenggorokan Setelah Lebaran dengan Bahan Alami