Find Us On Social Media :

Dampak Stunting Saat Anak Dewasa: Implikasi Jangka Panjang, Kualitas Hidup

Dampak stunting saat anak dewasa

5. Produktivitas menurun

Produktivitas yang menurun ketika dewasa juga merupakan dampak stunting jangka panjang.

Orang dewasa yang pernah mengidap stunting, berisiko tidak produktif atau tidak optimal di tempat kerja.

Keadaan ini tidak dialami orang dewasa yang tidak mengidap stunting ketika masih anak-anak.

Mencegah Stunting

Diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, mencegah Stunting tentu dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai.

Pada usia 1.000 hari pertama kehidupan, asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil.

Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dirinya, asupan nutrisi yang baik juga dibutuhkan jabang bayi yang ada dalam kandungannya.

Lebih lanjut, pada saat bayi telah lahir, penelitian untuk mencegah Stunting menunjukkan bahwa, konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas 6 bulan.

Anak yang mendapat asupan protein 15 persen dari total asupan kalori yang dibutuhkan, terbukti memiliki badan lebih tinggi dibanding anak dengan asupan protein 7,5 persen dari total asupan kalori.

Anak usia 6 sampai 12 bulan dianjurkan mengonsumsi protein harian sebanyak 1,2 g/kg berat badan.

Sementara, anak usia 1 – 3 tahun membutuhkan protein harian sebesar 1,05 g/kg berat badan.

Jadi, pastikan Si kecil mendapat asupan protein yang cukup sejak ia pertama kali mencicipi makanan padat pertamanya.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Imunitas Anak, Salah Satu Faktor Cegah Stunting