GridHEALTH.id - Stunting terjadi saat anak berusia balita dan efeknya bisa bertahan hingga tumbuh dewasa.
Memahami proses stunting dapat membantu orangtua mengenali kondisi ini sejak awal, sehingga bisa segera mengambil tindakan.
Penyebab Stunting Pada Anak
WHO mengkategorikan anak-anak yang stunting mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, sehingga tinggi badannya lebih rendah dari rata-rata usia mereka.
Setidaknya dua standar deviasi di bawah Median Standar Pertumbuhan Anak yang ditetapkan oleh WHO.
Melansir Concern Worldwide, ada banyak faktor yang menyebabkan anak mengalami stunting. Beberapa yang umum di antaranya:
* Pemenuhan nutrisi yang buruk dan kurangnya akses terhadap variasi makanan
* Sanitasi kurang baik dan tidak ada akses air bersih
* Kurangnya layanan kesehatan yang tepat untuk anak-anak dan ibu
* Stimulasi psikososial atau ikatan orangtua-bayi yang tidak memadai
Proses Stunting yang Dialami Anak
Perlu diketahui, sebelum anak terindikasi stunting, ada beberapa proses yang dilalui terlebih dahulu.
Prof. dr. Damayanti R. Sjarif, Ph.D,Sp.A(K), mengatakan bahwa kebanyakan anak yang mengalami stunting saat lahir kondisinya normal.
Baca Juga: Wajib Tahu 4 Pelayanan Stunting dari Pemerintah Bagi Remaja Hingga Balita