Pare juga diketahui mengandung lektin yang bisa mengurangi konsentrasi glukosa darah dengan bekerja pada jaringan perifer dan menekan nafsu makan, mirip efek insulin di otak.
Lektin ini, menjadi faktor utama di balik efek hipoglikemik yang timbul setelah makan pare.
Sejumlah studi klinis telah dilakukan untuk membuktikan kemanjuran pare untuk mengatasi diabetes.
Salah satunya yang terbit di Journal of Ethnopharmacology, yang menemukan dosis harian 2.000 mg pare secara signifikan dapat mengurangi kadar glukosa darah pasien diabetes tipe 2.
Meskipun efek hipoglikemiknya lebih kecil dibandingkan dengan dosis metformin 1.000 mg per hari.
Efek Samping Pare
Melansir WebMD, konsumsi rutin selama tiga bulan atau kurang dari itu, sejauh ini aman dilakukan.
Akan tetapi, bagi orang yang sensitif mungkin mengonsumsinya akan menyebabkan efek samping seperti sakit perut, diare, dan sakit kepala.
Sayuran ini juga akan berefek pada gula darah selama dan setelah operasi. Jadi, berhenti memakannya kurang lebih 2 minggu sebelum pembedahan.
Tidak disarankan untuk mengonsumsinya jika mempunyai defisiensi atau kekurangan enzim G6PD.
Karena dapat menyebabkan kondisi "favism" setelah mengonsumsinya. Mengakibatkan gejala yang parah meliputi sakit kepala, demam, sakit perut, dan koma.
Sementara bagi penyandang diabetes lain yang tidak mempunyai masalah medis lainnya, dapat dengan nyaman mengonsumsi bahan alami ini. (*)
Baca Juga: Kendalikan Diabetes Tanpa Obat, Ini 10 Minuman yang Mampu Menurunkan Gula Darah