Find Us On Social Media :

Penanganan Tuberkulosis di Indonesia, Adakah Pembelajaran dari Penanganan Covid-19?

Dr. Leong Hoe Nam dari RS Mount Elizabeth Novena Singapura.

Ada obat-obatan baru yang tersedia tetapi sangat mahal. Jadi ini tentang menggunakan dosis obat yang tepat.

Pengobatan saat ini sebenarnya sudah superior. Tidak ada obat yang lebih unggul dari yang sudah ada.

Ilmu pengetahuan memang seharusnya bisa melakukan lebih baik, tetapi sejauh ini tidak ada obat dengan penyembuhan ajaib.

Salah satu alasan adalah bakteri TB tumbuh sangat lambat dan Anda perlu menunggu 7-8 minggu untuk pembelahan, dan hanya ada satu kesempatan bagi Anda untuk membunuh bakteri tersebut.

Mengingat kesempatan itu begitu jarang, maka Anda harus mengonsumsi obat dalam waktu yang lama.

Pengembangan ilmiah di bidang formulasi obat perlu terus ditingkatkan untuk meningkatkan efektivitas dan ketersediaan obat.

Bagaimana perbandingan Covid-19 di era endemik bila dibandingkan dengan Tuberkulosis dan ancaman Covid berikutnya yang mungkin akan datang?

Saya rasa itu berbeda, karena Tuberkulosis sembuh secara perlahan.

Jika akan ada Covid berikutnya - mungkin Covid-24 atau virus baru, itu akan menyebar dengan sangat cepat.

TB adalah penyakit kronis, pengobatan kronis, selalu berlangsung tetapi pandemi berikutnya harus disiapkan dengan cara yang sangat cepat sebisa mungkin.

Baca Juga: Masa Depan Penanganan Covid-19 dengan Pengobatan yang Efektif dan Aman