Find Us On Social Media :

Anak Bertubuh Pendek Belum Tentu Stunting, Ketahui Perbedaannya Agar Tak Salah

Perbedaan pendek dan stunting bisa dilihat dari faktor kondisi kesehatan lainnya.

GridHEALTH.id - Berbicara soal anak stunting, salah satu indikator dari kondisi ini adalah bertubuh pendek.

Kendati demikian, perlu dipahami kalau anak-anak yang pendek belum tentu mengalami stunting.

Terdapat perbedaan antara anak tubuh pendek dengan stunting yang perlu diketahui, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan.

Perbedaan Pendek dan Stunting

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengartikan stunting sebagai kondsii di mana seorang anak mengalami gangguan tumbuh kembang.

Faktor risiko terbesarnya adalah gizi buruk kronik, akibat infeksi berulang atau pengaruh psikososial yang kurang memadai.

Untuk membedakan tubuh pendek karena stunting atau pengaruh genetik, dapat berdasarkan tabel pertumbuhan.

Anak yang memang lahir dari orangtua dengan postur tubuh tidak tinggi, berat badannya berada di batas normal.

Sementara, anak yang terkena stunting, baik tinggi maupun berat badannya tidak mengalami petumbuhan.

Pada anak yang mengalami stunting tinggi badannya berada di bawah rata-rata usia mereka atau setidaknya dua standar deviasi di bawah Median Standar Pertumbuhan anak WHO.

Selain tinggi badan, efek yang ditimbulkan dari stunting juga bisa dilihat dari kondisi kesehatan si kecil secara menyeluruh.

Perkembangan otak anak tidak maksimal yang ditandai dengan gangguan kognitif, bahasa, dan juga motorik.

Baca Juga: Kemenkes: Menu PMT Cegah Stunting Harus Sesuai Nilai Gizi

Efek stunting juga akan memengaruhi anak ketika sudah tumbuh dewasa, membuatnya lebih berisiko mengidap penyakit kronis seperti diabates dan gangguan jantung. Sementara pada anak yang memiliki postur tubuh pendek, risiko-risiko tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan selagi kebutuhan nutrisinya tercukupi.

Akan tetapi perlu diingat, untuk mengetahui apakah anak berisiko stunting atau tidak, membutuhkan pemeriksaan tubuh kembang lebih lanjut dengan tenaga medis.

Mencegah Stunting

Meskipun tidak semua anak yang bertubuh pendek merupakan efek stunting, tapi kondisi ini memang sebaiknya segera ditangani atau jika bisa dicegah sejak awal.

Pencegahan awal bisa dilakukan sejak masa kehamilan dengan cara mengonsumsi makanan tinggi protein hewani, rutin cek kehamilan, mencegah dan segera menangani anemia, dan melahirkan di fasilitas kesehatan.

Sementara ketika anak sudah lahir, hal yang bisa dilakukan untuk menjamin proses tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal, yakni sebagai berikut:

* Memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan penuh.

* Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat pada bayi.

* Rutin memantau tumbuh kembang balita dengan menggunakan buku KIA atau kurva pertumbuhan.

* Imunisasi lengkap.

* Lakukan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang anak.

* Sediakan air minum bersih dan sanitasi yang layak. (*)

Baca Juga: Anak Bebas Stunting, Seperti Ini Menu PMT yang Dianjurkan Dokter