Find Us On Social Media :

Mitos atau Fakta, Makan Ceker Ayam Baik untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak?

Fakta tentang mitos makan ceker ayam bikin pintar.

GridHEALTH.id - Ayam adalah sumber protein hewani yang dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.

Selain dagingnya, ceker atau kaki ayam juga cukup sering diolah menjadi berbagai jenis macam masakan, termasuk untuk makanan pendamping ASI (MPASI).

Ceker ayam terdiri dari jaringan ikat, kulit, tulang rawan, tendon, dan tulang. Terlihat kurang menarik, tapi bagian dari tubuh ayam ini mengandung cukup banyak vitamin dan mineral.

Dari satu potong ceker ayam berukuran 35 gram, mempunyai nilai gizi berikut ini:

* Kalori: 75 kalori

* Protein: 6,8 gram

* Kalsium: 31 miligram

* Kalium: 11 miligram

* Vitamin A: Memenuhi 2% kebutuhan harian

* Folat (vitamin B9): Sekitar 15% dari kebutuhan harian

Dengan kandungan gizi lengkap tersebut, membuat makanan ini dikaitkan dengan mitos kesehatan.

Baca Juga: Makan Telur Setiap Hari Bisa Bisulan, yang Benar Ulah Staphylococcus Aureus

Salah satunya adalah mitos makan ceker ayam bikin pintar, terutama bila dilakukan pada masa-masa pertumbuhan.

Ternyata, klaim tersebut bukan cuma isapan jempol saja. Karena faktanya, ceker ayam mengandung kolin yang cukup tinggi, sekitar 4,7 miligram.

Kolin merupakan nutrisi penting yang diperlukan untuk fungsi tubuh normal dan kesehatan manusia.

Zat gizi ini, memengaruhi sejumlah fungsi vital tubuh, salah satunya adalah untuk otak.

Kolin diperlukan untuk memproduksi asetilkolin, neurotransmitter yang berperan penting dalam mengatur memori, suasana hati, dan kecerdasan.

Karena itu, jangan ragu untuk memberikan ceker dalam olahan makanan untuk anak.

Selain dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak, ceker ayam juga mempunyai manfaat lain untuk kesehatan anak.

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

2. Melancarkan saluran cerna

3. Menjaga kesehatan gusi

4. Memperkuat tulang (*)

Baca Juga: Bolehkah Penderita Asam Lambung Sarapan Bubur Ayam?