GridHEALTH.id - Kolesterol tinggi sering disebut dapat membahayakan kesehatan. Saat ini terjadi dan tidak ada gejala, apakah lebih berbahaya?
Kolesetrol adalah zat lemak yang diproduksi oleh hati dan juga ditemukan dalam sejumlah makanan.
Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun dinding sel dan membuat hormon-hormon tertentu.
Namun, terlalu banyak kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Seringkali, seseorang baru berusaha mengatasi masalah kesehatan ini, saat ada gejala yang muncul.
Lantas, bagaimana dengan kolesterol tinggi yang terjadi tanpa ada gejala apapun?
Bahaya Kolesterol Tinggi Tanpa Gejala
Meskipun kolesterol tinggi mungkin tidak menimbulkan gejala apapun, itu tidak berarti tidak berbahaya.
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri, yang disebut aterosklerosis.
Aterosklerosis dapat menyempitkan arteri dan menghambat aliran darah, meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang yang meliputi:
1. Penyakit jantung
Penumpukan plak di arteri dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, yang dapat mengarah pada serangan jantung.
2. Stroke
Jika plak pecah dan membentuk gumpalan darah, dapat menyebabkan stroke dengan memblokir aliran darah ke otak.
Baca Juga: Daftar 5 Obat Kolesterol yang Tersedia di Apotek, Lengkap dengan Harganya
3. Penyakit pembuluh darah
Aterosklerosis juga dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah lainnya, seperti penyakit arteri perifer atau penyakit arteri koroner.
4. Penyakit vaskular
Kolesterol tinggi juga dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, ginjal, dan anggota tubuh lainnya.
Pencegahan dan Pengelolaan Kolesterol
Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin adalah langkah pertama dalam mendeteksi dan mengelola kolesterol tinggi.
Ini memungkinkan dokter untuk memantau kadar kolesterol dan memberikan saran tentang perubahan gaya hidup atau pengobatan yang diperlukan.
Beberapa langkah pencegahan dan pengelolaan kolesterol tinggi meliputi:
* Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta tinggi serat, dapat membantu mengurangi kadar kolesterol.
* Aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
* Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
* Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol.
Meskipun kolesterol tinggi mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata, itu tetap berbahaya dan meningkatkan risiko penyakit jangka panjang.
Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan mengadopsi gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengelola kolesterol tinggi. (*)
Baca Juga: Cukup Minum Air Rebusan Daun Alpukat, Kolesterol Tinggi Langsung Turun