Find Us On Social Media :

Malaria di Indonesia Mengkhawatirkan, Bagaimana dengan Malaria di IKN?

Permerintah berupaya keras dalam membasmi kasus malaria di IKN.

GridHEALTH.id - Perubahan iklim mempengaruhi pola penyebaran malaria.

Peningkatan suhu dan perubahan pola hujan dapat memperluas habitat nyamuk Anopheles, pembawa parasit Plasmodium penyebab malaria, ke daerah yang sebelumnya tidak terpengaruh. Hal ini meningkatkan risiko infeksi bagi populasi baru.

Malaria tetap menjadi tantangan kesehatan dunia dengan jutaan kasus dan ratusan ribu kematian setiap tahun.

Upaya berkelanjutan dalam pencegahan, pengendalian, dan pengobatan sangat penting untuk mengurangi beban penyakit ini.

Apa Itu Malaria?

Malaria adalah penyakit serius yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.

Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.

Di Indonesia, malaria masih menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau.

Situasi Malaria di Indonesia

Menurut Plh. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, dr. Hellen Dewi Prameswari, Indonesia menyumbangkan kasus malaria terbanyak kedua di Asia setelah India, dengan estimasi 811.636 kasus positif pada 2021.

Indonesia termasuk dalam sembilan negara endemik malaria di Asia Tenggara, menyumbang sekitar 2% dari beban malaria global.

Baca Juga: Hari Malaria Sedunia, Ketahuilah Penyebab dan Cara Mencegah Penyakit Ini

Upaya Eliminasi Malaria di Indonesia

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa pada 2023, sebanyak 389 kabupaten/kota telah melakukan eliminasi malaria sesuai target. Diharapkan pada 2030, seluruh wilayah Indonesia telah bebas kasus malaria.

Tren pemeriksaan kasus malaria mengalami peningkatan pada 2023 dengan 3.464.862 pemeriksaan dibandingkan 3.358.447 pemeriksaan pada 2022. Meskipun angka positif malaria menurun pada 2023 dengan 418.546 kasus dibandingkan 443.530 kasus pada 2022, target nasional Positivity Rate (PR) malaria <5% masih belum tercapai, dengan capaian nasional sebesar 12,08% pada 2023.

Inovasi dan Strategi Pencegahan Malaria

Kemenkes mengembangkan empat inovasi dalam upaya percepatan eliminasi malaria:

1. Mass Drug Administration (MDA): Pengobatan malaria massal di daerah endemis tinggi terpilih.

2. Intermittent Preventive Treatment (IPT) in pregnancy: Pencegahan malaria pada ibu hamil di daerah endemis tinggi.

3. Pengembangan vaksin malaria.

4. Intervensi pengobatan pencegahan dan penggunaan repelen pada pekerja hutan.

IKN dan Malaria

Ibu Kota Negara (IKN) yang baru bernama Nusantara terletak di dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sebagaimana daerah yang dibentuk di kawasan yang rawan kasus malaria, hal ini menjadi perhatian.

Baca Juga: Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota Nusantara, Melihat Kabar Rumah Sakit dan Tenaga Medis di IKN

Dikutip dari ikn.go.id Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengatakan "Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama kami dalam membangun Ibu Kota Nusantara yang baru. Kami berkomitmen untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang terbaik, memastikan setiap penduduk dapat mengakses perawatan kesehatan yang memadai. Ini adalah langkah nyata dalam membangun lingkungan yang sehat dan berkelanjutan."

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara dr. Jansje Grace Makisurat, menyampaikan, Kegiatan Targeted Drug Administration (TDA) di Penajam Paser Utara (PPU) pada 2023 berhasil menurunkan kasus malaria. Pada 2020, terdapat 1.364 kasus dan turun menjadi 232 kasus hingga April 2024.

“Kasusnya memang menurun walaupun pertambahan jumlah penduduk di wilayah IKN itu bertambah secara signifikan,” kata Kadinkes PPU dr. Jansje Grace.

Dikutip dari Kemenkes, dr. Jansje mengatakan bahwa Dinkes PPU pada 2024 akan mengupayakan capaian target Slide Positif Rate (SPR) di bawah 5%, sedangkan saat ini masih berada pada SPR 19%.

Target itu akan dicapai melalui berbagai upaya seperti kegiatan skrining di semua segmen pekerjaan di IKN, pekerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), pekerja di PT. Itci Hutani Manunggal (IHM) yang berada di wilayah IKN dan wilayah penyangga.Di Penajam Paser Utara (PPU), beberapa kegiatan dilakukan untuk menurunkan kasus malaria, termasuk pelatihan kader malaria dan pemberian Obat Anti Malaria (OAM). OAM diberikan kepada kelompok target melalui program Targeted Drug Administration (TDA) dengan tujuan membasmi sumber malaria di masyarakat.

Selain itu, OAM juga diberikan kepada kelompok pekerja hutan melalui program Intermittent Preventive Treatment in Forest Goers (IPTF), untuk melindungi mereka yang akan menginap di hutan. Melalui pelaksanaan TDA dan IPTF di PPU, diharapkan rantai penularan malaria dapat diputus.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Tropis yang Terabaikan, Salah Satu Target dalam Tujuan SDGs