Ia mengatakan, minum vitamin setiap hari dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ginjal.
Namun, risiko terganggunya kesehatan organ penyaring tersebut, tergantung pada tiga hal.
"Tergantung tiga poin. (Pertama) bentuk vitaminnya apa. Buah, sayur, telur, dan kawan-kawannya yang alami atau vitamin yang suplemen," ujarnya.
Faktor kedua, yakni kondisi orang yang mengonsumsinya benar-benar membutuhkan atau tidak. Faktor ketiga, berapa besar dosis vitaminnya.
"Bisa (berisiko pada ginjal), tapi dosisinya, misal vitamin C harus dosis besar dan laam, bulanan, (dosis) lebih dari 2000 mg," jelasnya.
Alternatif Konsumsi Vitamin
Untuk mengurangi risiko penyakit ginjal, terapkan pola makan gizi seimbang agar mendaptkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
Beberapa makanan yang dapat menjadi alternatif aman untuk suplemen, yakni:
1. Kale
Melansir Healthline, kale adalah sayuran dengan kandungan nutriis yang padat, serta tinggi vitamin K1.
Vitamin K1 adalah zat gizi yang dibutuhkan untuk pembekuan darah dan berperan dalam kesehatan tulang.
Dari 21 gram kale, terkandung vitamin K1 yang bisa memenuhi 68% kebutuhan harian dan 22% dari kebutuhan akan vitamin C.
2. Hati
Hati merupakan bagian yang paling bernutrisi. Di dalamnya terkandung sejumlah nutrisi penting seperti vitamin B12, vitamin A, zat besi, dan folat.
Baca Juga: Bahaya Kekurangan Vitamin D dan Pentingnya Menjaga Vitamin D dalam Tubuh