Dalam webinar, dr. Tiersa Vera Junita M.Epid – Ketua Tim Kerja Gangguan Otak, Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, mengatakan, “Dalam rangka peringatan ‘Bulan Kesadaran Migrain dan Sakit Kepala’, kami mendukung penuh upaya PERDOSNI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penanganan penyakit migrain yang tepat.
Melalui acara webinar edukasi ini, kami berharap masyarakat mendapat pemahaman akan pentingnya mengatasi gejala penyakit migrain sedini mungkin dan selalu berkonsultasi dengan dokter, mengingat migrain adalah penyakit yang dapat memengaruhi kualitas hidup, dan dapat berkembang kronis sehingga mempengaruhi performa harian seseorang.” ujar dr. Tiersa Vera Junita M.Epid.
“Secara global, migrain termasuk salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dikaitkan dengan disabilitas pada usia produktif. Migrain yang tidak tertangani dengan baik dapat berkembang menyebabkan masalah kesehatan mental, dan penggunaan obat yang berlebih, yang membuatnya semakin sulit untuk ditangani”. sambungnya.
Lebih lanjut, Ketua PERDOSNI Dr. dr. Dodik Tugasworo P, Sp.N. Subsp.NIOO(K), MH juga menjelaskan, “Melalui sosialisasi migrain pada Bulan Kesadaran Migrain dan Sakit Kepala, PERDOSNI berharap masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang migrain, berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, serta memberi dukungan dan empati terhadap penderita migrain sebagai bagian dari kepedulian sosial dan komunitas.”
Dalam webinar “Bulan Kesadaran Migrain dan Nyeri Kepala: Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa”, seorang ‘Pejuang Migrain’, Muhammad Ainul Fahmi dari Surabaya mengatakan bahwa penting untuk memahami migrain.
Fahmi menyarankan untuk melakukan beberapa perawatan seperti kompres panas atau dingin untuk mengurangi ketegangan, beristirahat di tempat yang tenang, melakukan pijatan lembut pada kepala yang terasa sakit, menambah konsumsi air minum, tidur yang cukup, menjaga pola makan yang sehat, olahraga aerobik untuk meregangkan otot yang tegang, dan jangan lupa selalu konsultasi dengan dokter.
Untuk menurunkan atau menghindari serangan migrain, Fahmi berolahraga secara teratur, termasuk latihan aerobik seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda; mengelola stres baik melalui terapi atau melakukan relaksasi; membuat jadwal kegiatan dan kebiasaan yang teratur termasuk waktu makan dan waktu tidur; serta mengupayakan keseimbangan hidup dengan pilihan gaya hidup sehat.
Senior Manager Global Policy and Public Affairs Pfizer Indonesia, Khoirul Amin turut menyampaikan, “Pfizer berharap dengan adanya seminar edukatif ini, masyarakat dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian mengenai migrain, tidak hanya bagi penderita migrain, tetapi juga keluarga, sahabat, dan rekan kerja”.
Ketua PERDOSNI, Dr. dr. Dodik Tugasworo P, Sp.N. Subsp.NIOO(K), MH menutup seminar dengan harapan pemahaman masyarakat tentang migrain meningkat, melakukan deteksi dini dengan berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan yang tepat, serta terbentuknya “Komunitas Peduli Migrain” sebagai empati dan kepedulian terhadap para pejuang migrain.
Nah, itu dia penjelasan mengenai migrain, jenis, tahapan, beserta cara menghindarinya.
Jangan lagi keliru, ya! (*)
Baca Juga: Pengobatan Alternatif Atasi Migrain Tanpa Obat, Bisa Coba Pijat Titik Ini!