Sebagai contoh, jika kebutuhan kalori harian Anda adalah 2000 kalori, Anda bisa membaginya menjadi tiga kali makan utama (sarapan, makan siang, dan makan malam) dan dua kali camilan.
Pembagian ini bisa berupa 25% untuk sarapan, 35% untuk makan siang, 30% untuk makan malam, dan masing-masing 5% untuk camilan.
3. Menggunakan pedoman piring makan sehat
Pedoman piring makan sehat adalah cara mudah untuk menghitung porsi makan tanpa harus menghitung kalori secara detail.
Pedoman ini menyarankan untuk mengisi setengah piring dengan sayuran dan buah-buahan, seperempat piring dengan sumber protein (seperti daging tanpa lemak, ikan, atau kacang-kacangan), dan seperempat piring dengan karbohidrat kompleks (seperti nasi merah, pasta gandum utuh, atau kentang).
4. Ukuran porsi yang tepat
Mengetahui ukuran porsi yang tepat juga penting. Berikut adalah beberapa contoh ukuran porsi yang bisa dijadikan panduan:
- Protein: 85-115 gram daging tanpa lemak (seukuran telapak tangan).
- Sayuran: 1 cangkir sayuran mentah atau 1/2 cangkir sayuran matang.
- Buah: 1 buah ukuran sedang (seukuran kepalan tangan) atau 1/2 cangkir buah potong.
- Karbohidrat: 1/2 cangkir nasi atau pasta matang, atau 1 potong roti gandum utuh.
- Lemak Sehat: 1 sendok makan minyak zaitun atau 1/4 buah alpukat.
5. Menggunakan alat pengukur
Menggunakan alat pengukur seperti timbangan dapur, cangkir ukur, dan sendok ukur bisa membantu memastikan Anda mengonsumsi porsi yang tepat.
Baca Juga: Gizi Lengkap Keluarga Sehat, Ini Dia Sumber Gizi yang Dibutuhkan Remaja agar Perkembangannya Optimal