2. Pilih buah segar: Buah segar mengandung gula alami yang disertai dengan serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan. Buah kalengan dan kering seringkali mengandung gula tambahan, jadi pilihlah dengan hati-hati.
3. Kurangi minuman manis: Gantilah minuman manis dengan air, teh herbal tanpa gula, atau air infused dengan irisan buah.
4. Gunakan pemanis alami: Jika Anda perlu menambahkan rasa manis pada makanan atau minuman, pertimbangkan untuk menggunakan pemanis alami seperti madu atau stevia, namun tetap dalam jumlah yang moderat.
5. Masak sendiri: Memasak makanan sendiri memungkinkan Anda mengontrol jumlah gula yang ditambahkan. Gunakan rempah-rempah dan bumbu alami untuk memberikan rasa pada makanan.
6. Pilih makanan utuh: Pilih makanan utuh yang tidak diproses seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Makanan utuh cenderung mengandung lebih sedikit gula tambahan.
Perbedaan kebutuhan gula pada wanita dan laki-laki
Meskipun rekomendasi AHA membedakan antara kebutuhan gula untuk wanita dan laki-laki, penting untuk diingat bahwa kebutuhan gula juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti usia, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan tertentu.
- Wanita: Biasanya membutuhkan lebih sedikit kalori per hari dibandingkan laki-laki, sehingga asupan gula tambahan yang lebih rendah direkomendasikan untuk membantu menjaga keseimbangan kalori dan kesehatan.
- Laki-laki: Memiliki kebutuhan kalori yang lebih tinggi, terutama jika mereka aktif secara fisik, sehingga batas gula tambahan yang sedikit lebih tinggi masih dapat sesuai dengan kebutuhan kalori harian mereka.
Mengurangi konsumsi gula tambahan adalah langkah penting dalam menjalani diet sehat. Dengan mengikuti rekomendasi asupan gula harian dan membuat pilihan makanan yang lebih cerdas, wanita dan laki-laki dapat mencapai dan mempertahankan kesehatan yang optimal.
Selalu ingat untuk membaca label makanan, memilih makanan utuh, dan menghindari minuman manis sebagai langkah awal untuk mengurangi asupan gula.
Jika diperlukan, konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan individu Anda. (*)
Baca Juga: Gula Darah Tinggi Bisa Berdampak Infeksi, Simak Cara Mengatasinya