Find Us On Social Media :

Ciri-ciri Darah Manis Bukan Cuma Sering Digigit Nyamuk, Waspadai 3 Kondisi Ini juga

Ciri-ciri darah manis dan cara mengatasinya

GridHEALTH.id – Darah manis adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang lebih sering atau lebih parah digigit serangga, terutama nyamuk.

Meskipun istilah ini tidak memiliki basis ilmiah, banyak orang merasa mereka memiliki "darah manis" karena seringnya mereka menjadi target serangga.

Selain sering digigit nyamuk, ternyata ada beberapa tanda lain seseorang memiliki darah manis.

Apa saja ciri-cirinya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Ciri-ciri darah manis

Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa ciri-ciri darah manis dan cara mengatasinya.

1. Sering digigit nyamuk

Orang yang memiliki darah manis biasanya lebih sering digigit nyamuk dibandingkan orang lain di sekitarnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor genetik atau zat kimia tertentu dalam tubuh yang menarik perhatian nyamuk.

2. Bekas gigitan yang parah

Bekas gigitan pada orang dengan darah manis cenderung lebih parah, merah, dan bengkak. Gigitan tersebut juga dapat menyebabkan rasa gatal yang intens dan bertahan lebih lama.

3. Reaksi alergi

Beberapa orang dengan darah manis mungkin mengalami reaksi alergi terhadap gigitan serangga, yang menyebabkan pembengkakan dan kemerahan yang lebih besar dibandingkan dengan orang lain.

Baca Juga: Daftar Herbal yang Mampu Menurunkan Gula Darah Tinggi, Khasiatnya Telah Terbukti

  

4. Bau tubuh

Bau tubuh seseorang dapat memengaruhi seberapa sering mereka digigit nyamuk. Orang dengan darah manis mungkin memiliki bau tubuh yang lebih menarik bagi nyamuk.

Cara mengatasi darah manis

1. Menggunakan repelan serangga

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan repelan serangga yang mengandung DEET, picaridin, atau minyak lemon eucalyptus.

Oleskan repelan pada kulit yang terbuka sebelum keluar rumah, terutama di malam hari atau saat berada di area dengan banyak nyamuk.

2. Memakai pakaian pelindung

Menggunakan pakaian pelindung seperti lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki dapat membantu mencegah gigitan nyamuk.

Pilih pakaian berwarna terang karena nyamuk lebih tertarik pada warna gelap.

3. Menghindari waktu puncak aktivitas nyamuk

Nyamuk biasanya lebih aktif saat fajar dan senja. Menghindari aktivitas di luar ruangan pada waktu-waktu ini dapat membantu mengurangi risiko gigitan.

4. Menggunakan kelambu

Baca Juga: Jangan Remehkan Kesemutan, Ternyata Bisa Jadi Ciri-ciri Gula Darah Tinggi di Tangan

Tidur dengan menggunakan kelambu dapat melindungi dari gigitan nyamuk, terutama jika tinggal di area yang endemik dengan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria atau dengue.

5. Menjaga kebersihan lingkungan

Nyamuk berkembang biak di air yang tergenang. Pastikan untuk menghilangkan atau menutup tempat-tempat yang dapat menampung air, seperti pot bunga, ember, dan kaleng bekas.

Membersihkan lingkungan sekitar rumah secara rutin juga dapat membantu mengurangi populasi nyamuk.

6. Menggunakan produk alami

Beberapa produk alami seperti minyak lavender, minyak citronella, dan minyak tea tree diketahui dapat mengusir nyamuk. Anda bisa menggunakan produk-produk ini sebagai alternatif repelan serangga kimia.

7. Konsumsi vitamin B1

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin B1 (tiamin) dapat membuat bau tubuh kurang menarik bagi nyamuk.

Meskipun efektivitasnya masih perlu diteliti lebih lanjut, mengonsumsi suplemen vitamin B1 mungkin bisa membantu.

Perawatan setelah digigit nyamuk

1. Jangan digaruk

Menggaruk bekas gigitan nyamuk dapat memperparah iritasi dan menyebabkan infeksi. Hindari menggaruk area yang gatal.

Baca Juga: Kebiasaan Sehat agar Gula Darah Tetap Stabil, Nomor 5 Sering Terlupakan

2. Menggunakan krim anti gatal

Oleskan krim anti gatal yang mengandung hidrokortison atau calamine untuk meredakan rasa gatal dan bengkak akibat gigitan nyamuk.

3. Mengompres dengan es

Mengompres bekas gigitan dengan es dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa gatal.

Bungkus es dengan kain sebelum menempelkannya pada kulit untuk menghindari iritasi.

4. Menggunakan obat anti histamin

Jika reaksi alergi terhadap gigitan nyamuk cukup parah, mengonsumsi obat antihistamin dapat membantu mengurangi gejala.

Meskipun istilah "darah manis" tidak memiliki dasar ilmiah, beberapa orang memang lebih sering digigit nyamuk dibandingkan yang lain.

Menggunakan repelan serangga, memakai pakaian pelindung, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari waktu puncak aktivitas nyamuk adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi masalah ini.

Selain itu, perawatan setelah digigit nyamuk juga penting untuk mencegah iritasi dan infeksi.

Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk dan mengatasi gejala yang muncul. (*)

Baca Juga: Bagaimana Cara agar Gula Darah Tetap Stabil Setelah Makan? Ini 10 Rahasianya