GridHEALTH.id - Masa kehamilan seharusnya menjadi periode yang penuh kebahagiaan dan harapan bagi seorang ibu.
Namun, tidak jarang ibu hamil mengalami stres yang berat hingga sering menangis.
Stres selama kehamilan bukanlah hal yang sepele karena dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Wah, apa saja ya dampaknya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Dampak ibu hamil stres dan sering menangis
Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa dampak dari stres dan sering menangis selama masa kehamilan.
1. Pengaruh terhadap kesehatan fisik ibu
Stres yang dialami oleh ibu hamil dapat berdampak negatif pada kesehatannya. Stres kronis dapat memicu peningkatan tekanan darah dan menyebabkan masalah tidur.
Kondisi ini bisa memperburuk kesehatan ibu dan meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia, yaitu kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Selain itu, stres juga dapat melemahkan sistem imun ibu, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit.
2. Pengaruh terhadap perkembangan janin
Janin sangat sensitif terhadap perubahan hormon yang terjadi pada tubuh ibu.
Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi aliran darah ke plasenta, yang pada akhirnya dapat mengurangi suplai oksigen dan nutrisi ke janin.
Ini bisa menghambat pertumbuhan janin, menyebabkan berat badan lahir rendah, dan bahkan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Baca Juga: Ini Dia 7 Rekomendasi Makanan Ibu Hamil dengan Gizi Lengkap Keluarga Sehat agar Bayi Berkulit Putih
3. Dampak terhadap kesehatan mental ibu
Stres dan sering menangis juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami stres berat lebih rentan mengalami depresi atau kecemasan.
Kondisi ini tidak hanya memengaruhi ibu, tetapi juga dapat memengaruhi ikatan antara ibu dan bayi setelah kelahiran.
Ibu yang mengalami depresi pascapersalinan mungkin mengalami kesulitan merawat bayinya dengan baik.
4. Dampak jangka panjang pada anak
Penelitian menunjukkan bahwa stres selama kehamilan dapat berdampak jangka panjang pada anak.
Anak-anak yang lahir dari ibu yang mengalami stres berat selama kehamilan lebih mungkin mengalami masalah perkembangan seperti gangguan perilaku atau kesulitan belajar.
Mereka juga mungkin lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi di kemudian hari.
Pentingnya dukungan dan pengelolaan stres
Untuk mencegah dampak negatif dari stres, sangat penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan dukungan emosional dari keluarga dan pasangan.
Mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, olahraga ringan, dan pola makan yang sehat juga dapat membantu.
Konsultasi dengan tenaga medis atau psikolog dapat menjadi langkah yang bijak jika ibu hamil merasa stres yang dialaminya sudah sulit untuk diatasi.
Stres dan sering menangis selama kehamilan bisa berdampak serius pada kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan dan mengelola stres dengan cara yang sehat.
Dengan demikian, ibu dan bayi dapat melewati masa kehamilan dengan lebih aman dan sehat. (*)
Baca Juga: Gizi Lengkap Keluarga Sehat Penting untuk Ibu Hamil, Ketahui Apa Saja Nutrisi yang Dibutuhkan