Kondisi ini menyebabkan terganggunya aliran darah ke paru-paru dan dapat menyebabkan kematian mendadak jika gumpalan darah yang menyumbat arteri cukup besar.
Gejala emboli paru termasuk nyeri dada yang tajam, sesak napas, batuk berdarah, serta detak jantung yang cepat.
Kondisi ini sering kali terjadi pada orang yang memiliki riwayat pembekuan darah, menjalani operasi besar, atau mengalami imobilitas dalam jangka waktu lama.
Pencegahan emboli paru bisa dilakukan dengan bergerak aktif, terutama setelah operasi atau perjalanan panjang, serta dengan mengonsumsi obat pengencer darah jika diperlukan.
5. Aneurisma Aorta
Aneurisma aorta adalah pelebaran abnormal pada dinding aorta, pembuluh darah utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Jika aneurisma ini pecah, dapat menyebabkan perdarahan dalam jumlah besar yang berakibat fatal.
Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala hingga aneurisma pecah, yang menyebabkan rasa sakit luar biasa di perut, punggung, atau dada.
Karena pecahnya aneurisma aorta bisa sangat mendadak dan berakibat fatal dalam hitungan menit, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga atau tekanan darah tinggi.
6. Asma Akut
Asma adalah penyakit kronis yang memengaruhi saluran udara di paru-paru, yang menyebabkan penyempitan dan peradangan.
Pada beberapa kasus, serangan asma yang parah dapat menyebabkan kematian mendadak, terutama jika tidak mendapatkan perawatan segera.
Gejala serangan asma yang parah meliputi sesak napas, batuk tak henti-hentinya, napas berbunyi (mengi), serta ketidakmampuan berbicara atau bergerak karena kekurangan oksigen.
Baca Juga: Tragis, Pencemaran Udara Menjadi Penyebab Kematian Nomor Dua Pada Anak