Penggunaan inhaler penyelamat yang tepat waktu serta perawatan medis segera sangat penting untuk mencegah serangan asma berujung pada kematian.
7. Kardiomiopati Hipertrofik
Kardiomiopati hipertrofik adalah kondisi genetik yang menyebabkan penebalan pada otot jantung, terutama pada ventrikel kiri.
Penebalan ini dapat menghambat aliran darah keluar dari jantung dan meningkatkan risiko aritmia yang berbahaya.
Kardiomiopati hipertrofik adalah salah satu penyebab utama kematian mendadak pada atlet muda dan orang-orang yang tampaknya sehat.
Sering kali, kondisi ini tidak menunjukkan gejala hingga terjadi kematian mendadak.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami sesak napas, nyeri dada, atau pingsan saat berolahraga.
Pengobatan yang tepat, termasuk pembatasan aktivitas fisik dan penggunaan obat untuk mengendalikan detak jantung, dapat membantu mengurangi risiko.
Kematian mendadak sering kali disebabkan oleh penyakit yang mungkin tidak menunjukkan gejala serius sebelumnya.
Penyakit jantung, stroke, emboli paru, aneurisma aorta, hingga asma akut, semuanya bisa menyebabkan kematian mendadak jika tidak diatasi dengan tepat.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan secara keseluruhan dengan menjalani gaya hidup sehat, mengelola stres, serta melakukan pemeriksaan medis rutin adalah langkah penting untuk mencegah kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit-penyakit ini.
Deteksi dini dan penanganan tepat adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa. (*)
Baca Juga: Ini yang Akan Dialami Tubuh Jika Minum Teh Setiap Hari, Ternyata Bisa Bikin Panjang Umur!