3. Cold brew
Metode penyeduhan kopi juga berpengaruh terhadap keasaman kopi. Cold brew adalah kopi yang diseduh menggunakan air dingin dalam waktu yang lebih lama, biasanya antara 12-24 jam.
Proses ini menghasilkan kopi dengan tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan metode penyeduhan panas.
Cold brew cenderung lebih lembut di perut dan cocok untuk penderita asam lambung.
Minuman ini bisa dinikmati dingin atau dengan tambahan es, dan tetap memberikan sensasi kopi tanpa risiko asam lambung meningkat.
4. Kopi dengan campuran susu nabati
Mengurangi keasaman kopi juga bisa dilakukan dengan menambahkan susu nabati, seperti susu almond, susu kedelai, atau susu oat.
Susu nabati tidak hanya menurunkan keasaman kopi tetapi juga lebih ringan bagi pencernaan.
Selain itu, susu nabati dapat memberikan rasa yang lebih lembut dan creamy, yang membantu mengurangi iritasi pada lambung.
5. Kopi dark roast
Kopi dengan proses pemanggangan lebih lama, seperti dark roast, biasanya memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah. Meski terasa lebih pahit, kopi dark roast lebih ramah bagi penderita asam lambung dibandingkan kopi light roast yang lebih asam.
Bagi yang menyukai rasa kopi yang kuat dan tidak terlalu asam, dark roast bisa menjadi pilihan yang aman.
Penderita asam lambung tetap bisa menikmati kopi dengan memilih jenis kopi yang lebih ramah untuk lambung, seperti kopi rendah kafein, Arabika, cold brew, atau kopi dengan campuran susu nabati.
Selain itu, dark roast juga bisa menjadi pilihan aman karena memiliki keasaman yang lebih rendah. Meskipun demikian, penting untuk tetap memantau reaksi tubuh dan tidak mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan agar asam lambung tetap terkendali. (*)
Baca Juga: Benarkah Pengidap Asam Lambung Tidak Boleh Minum Terlalu Banyak?