5. Memantau Kadar Gula Darah Secara Teratur
Bagi mereka yang telah didiagnosis prediabetes, memantau kadar gula darah secara rutin sangat penting untuk memastikan bahwa gula darah tetap dalam kisaran normal.
Mengukur kadar gula darah puasa dan kadar gula darah dua jam setelah makan dapat memberikan gambaran apakah perubahan gaya hidup yang dilakukan sudah efektif.
Jika diperlukan, dokter juga bisa merekomendasikan tes HbA1c, yaitu tes darah yang mengukur kadar gula darah rata-rata selama tiga bulan terakhir.
Tes ini bisa membantu memantau perkembangan kondisi prediabetes dan risiko terjadinya diabetes.
6. Hindari Kebiasaan Merokok dan Batasi Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan memperburuk kondisi prediabetes.
Merokok merusak pembuluh darah dan dapat memicu peradangan, yang berdampak buruk pada kontrol gula darah.
Sementara itu, minuman beralkohol dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, terutama minuman beralkohol yang tinggi gula seperti koktail.
Jika Anda ingin mengonsumsi alkohol, lakukan dengan bijak dan batasi asupan maksimal satu hingga dua gelas per hari.
7. Tidur yang Cukup dan Berkualitas
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan kenaikan berat badan, dua faktor yang berkontribusi pada perkembangan diabetes.
Usahakan untuk tidur minimal 7-8 jam setiap malam, dengan rutinitas tidur yang teratur.
Mengatur waktu tidur yang konsisten, menghindari kafein di sore hari, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman bisa membantu meningkatkan kualitas tidur Anda. (*)
Baca Juga: Gampang Mengantuk Setelah Makan, Apakah Tanda Diabetes? Perhatikan Penjelasannya