Tips: Pastikan leher dalam posisi yang rileks dan netral. Hindari memutar kepala atau memberikan tekanan ekstra pada leher saat melakukan pose ini.
4. Tidak cocok untuk penderita masalah jantung atau tekanan darah
Meskipun pose ini bisa bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, bagi beberapa orang dengan kondisi medis tertentu seperti masalah jantung atau tekanan darah tinggi, pose ini mungkin tidak dianjurkan.
Mengangkat kaki lebih tinggi dari jantung bisa memengaruhi aliran darah dan menyebabkan ketegangan pada sistem peredaran darah.
Tips: Jika Anda memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, atau masalah sirkulasi lainnya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba pose ini.
5. Menyebabkan pusing atau pening
Pada beberapa orang, mengangkat kaki ke tembok dalam waktu yang lama bisa menyebabkan perasaan pusing atau pening ketika mereka kembali ke posisi berdiri.
Ini biasanya disebabkan oleh perubahan aliran darah yang tiba-tiba ketika tubuh kembali ke posisi normal.
Tips: Untuk menghindari pusing, ketika selesai melakukan pose ini, turunkan kaki secara perlahan dan duduk sebentar sebelum berdiri. Ini akan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan aliran darah kembali ke posisi normal.
Mengangkat kaki ke tembok adalah pose yang sederhana dan bermanfaat untuk relaksasi, sirkulasi darah, dan meredakan pembengkakan.
Namun, jika dilakukan dengan tidak tepat atau terlalu lama, pose ini bisa menyebabkan beberapa efek samping seperti kesemutan, tekanan pada punggung, dan pusing.
Oleh karena itu, penting untuk melakukannya dengan benar, memberikan dukungan yang tepat pada tubuh, serta tidak melakukannya terlalu lama.
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba pose ini. (*)
Baca Juga: Titik Pijat untuk Mengatasi Kram pada Kaki yang Aman dan Tidak Menyakitkan