Selain itu, pada penelitian BAD menyebutkan bahwa metakrilat dapat menyebabkan ruam kulit dan rasa gatal pada area kewanitaan jika pengguna cat kuku sering menyentuh area Miss V.
Baca Juga : Skip-Care: Tren Kecantikan ala Korea Terbaru yang Mudah Diikuti
Sekitar 2,4% wanita mengaku menderita alergi setelah memakai cat kuku yang mengandung metakrilat.
Selain metakrilat, zat kimia berbahaya yang kerap ditemukan pada cat kuku adalah toulena.
Bahan kimia ini berfungsi sebagai pelarut atau pengencer cat kuku yang digunakan untuk mempertajam warna.
Menurut dr. David Orton, zat ini dapat merusak sistem saraf, terlebih jika digunakan dalam jangka panjang.
Dalam jangka pendek, para penggunanya juga dapat merasakan beberapa efek negatif, mulai dari iritasi mata, pusing, serta mudah lupa.
Baca Juga : 4 Cara Peregangan Paling Santai Dan Mudah Dilakukan Sebelum Tidur
Kasus ekstremnya lagi, jika pengguna cat kuku sering sering menyentuh area wajah dapat menyebabkan infeksi pada area wajah bahkan dapat menyebar hingga kelopak mata.
Selain itu, dilansir dari laman Cleveland Clinic dampak negatif akibat sering memakai cat kuku adalah:
Source | : | Daily Mail,Cleveland Clinic,British Association of Dermatologists,bad.org.uk |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar