Kehamilan di usia remaja dapat memicu stres dengan level yang sangat tinggi serta berisiko dapat mengalami gangguan mental pada remaja tersebut.
Selain itu, melihat kasus yang terjadi di atas, AT melahirkan bayi 2,6 kg hal ini terjadi karena kehamilan di usia remaja dapat mengakibatkan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Dilansir dari laman WebMD, akibat belum matangnya organ reproduksi remaja dapat menimbulkan beberapa gangguan pada bayi seperti gangguan pada sistem pernapasan, pencernaan, penglihatan, dan masalah lainnya.
Baca Juga : Indonesia Urutan 5 Jumlah Bayi Prematur Terbanyak di Dunia, Risiko ROP
Ketakutan sosial juga muncul dari diri remaja seperti merasa terisolasi, sendirian, dan merasa takut dengan kehamilannya.
Pada kasus ini, AT memang tinggal dengan keluarga besarnya dalam satu atap, termasuk pamannya pun tinggal bersama.
Namun ayah korban tidak tahu keberadaannya, sedangkan ibu korban tidak mengetahui kondisi yang terjadi pada kedua putrinya yang telah dicabuli oleh adik iparnya tersebut.
Remaja yang kurang dukungan dari keluarga atau orang dewasa lainnya saat kehamilannya tersebut cenderung tidak memerhatikan kondisi kesehatannya, seperti tidak makan dengan baik, berolahraga, atau banyak beristirahat.
Baca Juga : 6 Hal Penyebab Mengapa Harus Makan Terlebih Dahulu Sebelum Minum Obat
Kejadian pada siswi kelas 6 SD ini menjadi sorotan banyak orang tua untuk lebih berhati-hati menjaga buah hatinya.
Source | : | WebMD,Tribun Pontianak,aap.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar