GridHEALTH.id - Meski tampak imut-imut, kalau diperhatikan, bentuk kepala sebagian bayi baru lahir agak mirip dengan "alien".
Sebenarnya dengan bentuk kepala seperti itu, mereka tetap imut-imut, kok.
Hanya saja banyak orangtua agak kecewa dengan ketidaksempurnaan bentuk kepala bayi baru lahir ini. "Bisa enggak ya bentuknya nanti membulat sempurna?" begitu harap mereka.
Baca Juga : Jalani Persalinan Forsep, Kepala Bayi Putus Akibat Salah Penanganan
Agar tidak penasaran, yuk simak pemaparan dr. Irawan Mangunatmadja, SpA(K). tentang bentuk kepala bayi baru lahir.
Beliau adalah spesialis anak yang mendalami saraf, berpraktik di RSCM dan Klinik Anakku, Cinere.
Kepala Bayi Panjul
Perlu diketahui, sebelum lahir, antara tulang kepala bayi sebelah kiri dan kanan seperti terbelah oleh "jahitan" yang longgar.
"Jahitan" tersebut adalah sutura yang berfungsi mempermudah proses kelahiran.
Nah, dalam proses persalinan, sutura (persendian tak bergerak yang menggabungkan tulang-tulang tengkorak) akan saling menindih sehingga membuat kepala bayi mengecil.
Baca Juga : Viral Berita Kepala Bayi Putus Saat Dilahirkan, Begini Kronologisnya
Baca Juga : Jelang Valentine, 9 Kegiatan Romantis dengan Pasangan yang Pastinya Menyehatkan
Dengan begitulah kepala bayi dapat melewati panggul ibu saat dilahirkan.
Kepala yang panjul biasanya terjadi pada proses persalinan normal yang mengalami hambatan.
Kondisi ibu yang karena suatu sebab terus mengejan sementara bayi tertahan di panggul dalam waktu yang lama membuat kepalanya terbentuk memanjang.
Bentuk kepala yang seperti ini disebabkan oleh edema (pembengkakan), akibat perdarahan di kulit kepala (kaput suksedaneum).
Baca Juga : Sex In The Water, Teknik Bercinta Mengasyikan dan Aman Menurut Medis
Artinya, perdarahan tersebut sulit diserap oleh kulitsehinggaterjadilah sehingga terjadilah panjul.
Penyebab kepala panjul lain adalah bayi yang dilahirkan lewat pertolongan ekstraksi vakum.
Bentuk kepalanya akan lebih lonjong akibat bekas tarikan oleh tindakan tersebut.
Apakah bentuk kepala panjul akan kembali normal?
Panjul yang disebabkan perdarahan di kulit dianggap tak berbahaya, karena terjadi di luar tulang kepala.
Dokter pun umumnya tidak akan berbuat apa-apa karena kondisi ini tak akan berlangsung lama. Sekitar satu atau dua hari, kepala bayi akan berubah ke bentuk normal.
Sedangkan panjul akibat tarikan alat bantu vakum biasanya dapat kembali normal dalam 1-2 bulan.
Baca Juga : 2 Cara Ampuh Membersihkan Lendir pada Hidung Bayi, Jarang Diketahui
Bila di luar waktu itu, belum mengalami perubahan, bayi perlu dibawa ke dokter.
Kepala Bayi Peyang
Bentuk kepala agak peang bukan lantaran proses kelahiran, tetapi biasanya diturunkan orangtua.
Namun, peang yang parah bisa terjadi pada bayi-bayi yang mengalami hipotoni atau kelemahan otot, sehingga posisi tidurnya selalu telentang.
Karena itulah kepala bagian belakangnya menjadi datar (peang).
Kepala peang juga biasa terjadi pada bayi-bayi yang tidak senang tidur tengkurap dan memilih posisi tidur yang selalu telentang.
Baca Juga : Ingat Kasus Tora Sudiro Tertangkap Konsumsi Dumoloid? Ternyata Tidak Sembarang Orang Boleh Meminumnya
Waspadai juga hal ini sebagai indikasi perkembangan bayi yang terhambat. Berkaitan dengan itu cermati perkembangannya.
Saat usia 3-4 bulan, umpamanya, seharusnya bayi sudah bisa tengkurap. Kalau belum, segera beritahukan hal ini pada dokter.
Apakah pemakaian bantal bayi yang bagian tengahnya dekok atau bolong bisa menghindari peang?
Secara khusus tidak ada manfaatnya penggunaan batal seperti itu maupun bantal biasa untuk mencegah peang.
Baca Juga : Selain Imunisasi, Aktivitas Fisik Membuat Anak Tak Gampang Sakit
Kepala Bayi ada Benjolan-benjolan
Jangan khawatir. Walau bagian luar tampak benjol-benjol, susunan otak bayi tetap rapi karena otak dalam kepala terlindung oleh tengkorak.
Keadaan luar tidak mencerminkan isi dalamnya. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar