Dia menambahkan, wanita hamil harus selalu berhati-hati dalam mendapatkan pijatan pada berbagai tahap kehamilan dan menyarankan mereka untuk menghindarinya.
Baca Juga : Genap Berusia 22 Tahun, Rose BLACKPINK Masih Mempertahankan Bentuk Tubuhnya
"Wanita hamil juga harus melakukan pijatan di tempat praktisi pengobatan tradisional Thailand berkualitas dan telah menjalani setidaknya 800 jam pelatihan," katanya.
Dr Khwanchai menambahkan, wanita yang hamil lebih dari enam bulan juga perlu berhati-hati dalam mendapatkan pijatan.
Secara umum, panti pijat yang telah disetujui oleh Departemen Dukungan Layanan Kesehatan diharuskan melakukan praktik pijatan dengan setidaknya 150 jam terbang.
Wirawan diketahui sudah mempunyai seorang putra berusia lima tahun dan ia tinggal bersama ibunya, sedangkan sang suami saat ini menjalani hukuman penjara.
Wakil kepala kesehatan masyarakat Chiang Mai, Waranyu Jamnongprasartporn, juga menanggapi dan mengatakan terapis pijat bertanggung jawab dalam memeriksa apakah pelanggan mereka hamil atau memiliki penyakit kronis sebelum memulai pijat.
Dia menambahkan bahwa setiap panti pijat diharuskan memiliki lisensi untuk beroperasi tetapi mengakui bahwa pihak pemerintah tidak mungkin untuk memeriksa setiap panti pijat di provinsi tersebut.
Melansir Americanpregnancy.org, sebuah studi menujukkan bahwa terapi pijat yang dilakukan selama kehamilan bisa mengurangi kecemasan, depresi meredakan nyeri otot dan meningkatkan kelancaran saat persalinan hingga kesehatan bayi nantinya.
Tetapi ibu hamil harus memeriksa kembali apakah panti pijat tersebut memiliki sertifikat, sebab mereka sudah menerima pelatihan di luar standar nasional dan tahu cara mengatasi kebutuhan ibu hamil dan tahu teknik pijat tertentu.
Source | : | american pregnancy,World of Buzz,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar