GridHEALTH.id - Dok, apa bayi saya perlu tambahan vitamin?
“Itulah salah satu pertanyaan favorit yang diajukan orangtua kepada dokter,” papar Prof. Dr. dr. Hananto Wiryo, Sp.A., dari RS Internasional Bintaro, Tangerang.
Apalagi kalau peningkatan berat badan si bayi terlihat lambat, padahal katanya usia bayi merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
Baca Juga : Benarkah Sakit Panas Tinggi Selalu Terjadi Saat Anak Tumbuh Gigi?
Untuk itu keberadaan suplemen vitamin, papar Hananto, meski jumlah kebutuhannya amat kecil jelas penting dalam tubuh si kecil.
Dalam ilmu gizi, suplemen vitamin merupakan salah satu zat yang termasuk dalam sumber zat pengatur.
Semua proses dalam tubuh memerlukan suplemen vitamin dan mineral meski dalam jumlah sedikit. Misalnya dalam proses pencernaan makanan.
Kerja enzim dalam menyintesa protein dari makanan yang diserap memerlukan bantuan suplemen vitamin dan mineral agar sistem tersebut berjalan lancar. Suplemen vitamin juga diperlukan untuk perkembangan otak dan pengeluaran energi.
Baca Juga : Obat Kanker Usus Tak Lagi Ditanggung BPJS, Ini Penjelasannya
Baca Juga : Krisdayanti Umumkan Tanggal Pernikahan Reino Barrcak dan Syahrini, Akankah Luna Maya Semakin Patah Hati?
Jadi kalau ditanya apakah bayi perlu suplemen vitamin, tentunya ya.
Tapi apakah suplemen vitamin adalah suatu keharusan, tentu tidak, karena tergantung pada kondisi si kecil.
Bayi yang sehat jelas tidak memerlukan suplemen vitamin. Kecuali bila kita ragu-ragu mengenai asupan makanan pendamping ASI bagi si kecil, apakah sudah memenuhi standar gizi yang baik atau belum.
Kelebihan suplemen vitamin bisa dicegah asalkan pemberiannya dalam batas wajar dan sesuai aturan.
Kelebihan suplemen vitamin yang larut dalam air (B dan C) dengan sendirinya akan dikeluarkan oleh tubuh.
Memang, kelebihan beberapa suplemen vitamin yang hanya larut dalam lemak, yaitu A, D, E, K akan disimpan dalam lever.
Baca Juga : Romi Septiawan Akui Sedang di Puncak Amarah Ketika Bunuh Istri Pakai Parang, Ini Kiat Menghadapi Kemarahan
Karenanya, pemberian suplemen vitamin ini harus dengan rekomendasi dokter.
Sebaliknya, kekurangan vitamin akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. Vitamin yang membantu proses pencernaan dan penyerapan makanan, jika asupannya kurang akan menurunkan nafsu makan dan lama kelamaan berpengaruh pada berat badan bayi.
Karenanya usahakan agar bayi mendapat cukup ASI, dan MPASI yang dikenalkan mulai usia 6 bulan harus sarat gizi.
Buah merupakan MPASI awal yang esensial bagi bayi antara lain karena kan-dungan vitaminnya. Sebagai patokan, inilah gambaran kebutuhan suplemen vitamin pada bayi berdasarkan asupan makanannya. (*)
Baca Juga : 7 Tips Sehat Menurunkan Stres bagi Generasi Milenial Demi Menjaga Tekanan Darah
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar