Jika dipandang dari segi sosial, hubungan seperti ini memang jarang terjadi sehingga orang-orang akan menganggapnya sebagai hal yang 'aneh'.
Baca Juga : Sakit Pinggang Pada Wanita Bisa Karena Kehamilan Juga Pramenopouse
Tapi menurut peneliti dari Universitas St Mary (Halifax), Sara Skentelbery dan Darren Fowler, fenomena “age gap relationships” (AGR) atau "hubungan kesenjangan usia" dari perspektif evolusi mencatat, pasangan semacam itu memiliki manfaat dalam hal kelangsungan hidup spesies.
Seorang pria paruh baya atau lebih tua berpasangan dengan wanita yang lebih muda, dari sudut pandang ini, memastikan bahwa ia akan terus memiliki keturunan saat bertambah usia, daripada dengan rekan seusianya yang kemungkinan sulit terjadi karena sudah melewati masa subur.
Ada beberapa asumsi dalam kerangka ini - misalnya, lelaki lebih memilih berhubungan dengan wanita muda untuk menjamin masa depan daripada menanggapi pengaruh sosial budaya.
Argumen ini kontras dengan perspektif sosiokultural yang melihat bahwa wanita lebih tua dianggap kurang menarik secara fisik.
Di sisi lain, lelaki yang lebih tua juga mempunyai hal yang bisa membuat wanita muda lebih tertarik untuk menjalin ikatan.
Semakin bertambahnya usia, pria memperoleh kekuatan yang lebih besar atau memiliki lebih banyak properti, keuangan, dan lainnya.
Daya tarik terbesar pria lebih tua bagi wanita muda adalah mereka yang memiliki kemakmuran finansial dan bersedia 'menimbun' sebagian dari imbalan finansial itu kepada pasangan mereka.
Sementara itu, pria-pria yang lebih tua ini percaya bahwa mereka akan memperoleh lebih banyak kekuatan dan status dengan adanya pasangan baru yang lebih muda, glamor, dan menarik secara fisik.
Source | : | Kompas.com,Mirror,psycology today |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar