"Selain itu akan memberikan rekomendasi terkait arah kebijakan pemerintah daerah dalam mengantisipasi peristiwa-peristiwa yang mungkin akan terjadi seperti ini," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, AG gadis remaja penyandang disabilitas menjadi korban pemerkosaan keluarga kandungnya sendiri selama satu tahun lebih.
Baca Juga : Cara Mengatasi Nyeri Kaki dengan Cepat Lakukan Gerakan Sederhana Ini
Terungkapnya kasus ini berawal dari seorang tetangga tersangka bernama Tarseno (51) yang curiga dengan kondisi AG.
Terseno yang ternyata adalah Ketua Satgas Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat Pekon Panggungrejo pun membawa AG yang dilihatnya berubah drastis dari yang terakhir kali melihatnya ke psikolog untuk memberi pendampingan.
AG memang mengalami keterbelakangan mental, sehingga Tarseno ingin memeriksakannya pada psikolog.
"Saat berada di psikolog itu, korban menceritakan bahwa hidupnya sangat tertekan," tutur Tarseno.
"Dari situlah terungkap, apa yang telah dilakukan bapak, kakak, dan adiknya," lanjut Tarseno.
Melansir dari berbagai sumber, psikolog yang menangani AG memperlihatkan video hasil pendampingannya terhadap sang gadis kepada Tarseno.
Mendengar keterangan AG yang seakan tidak tahu bahwa dirinya telah menjadi korban kekerasan seksual membuat Tarseno mengambil tindakan.
Ia menyebar 10 anggota satgas untuk mengorek informasi terkait keluarga JM yang dikenal sangat tertutup.
Selama mendapat perlakuan bejat, korban kesehariannya dikurung di dalam rumah oleh ayahnya. Hanya keluar pergi ke warung. Itu pun tanpa sepengetahuan ayahnya.
Source | : | Tribun Wow,Tribun Lampung |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar