Ibu juga dianjurkan untuk menghitung gerakan janin yang muncul. Buatlah kolom yang berisi hari, jam, dan jumlah gerakan.
Di trimester kedua, hitung gerakan janin di pagi hari (antara pukul 7-10) selesai sarapan dan sedang istirahat.
Baca Juga : Besan Jenguk Ani Yudhoyono di Rumah Sakit Tapi Hanya Bisa Berjumpa dari Balik Kaca, Ternyata Ini Alasannya
Kenapa sehabis makan? Karena sehabis makan, kebutuhan glukosa ibu terpenuhi sehingga otak jadi aktif. Akibatnya janin pun akan aktif.
Lakukan pantauan setiap 5-6 jam atau 3 kali sehari: pagi, siang-sore, dan malam. Atau, setiap setelah sarapan dan makan malam.
Caranya bisa dengan menempelkan tangan di atas perut lalu rasakan gerakan janin dan menghitungnya. Supaya lebih terasa, ibu harus dalam kondisi relaks.
Bila perlu berbaringlah agak miring ke kiri supaya rahim tak menekan aorta dan pembuluh darah yang berada di bawah rahim.
Selanjutnya di trimester ketiga, ibu perlu lebih cermat memantaunya. Manfaatkan tabel penghitungan supaya kita tahu persis apakah gerakan janin sudah mencapai 10 kali atau tidak.
Tulislah di tabel setiap kali ada gerakan, menendang, meninju, atau sekadar berkelit.
Baca Juga : Anaknya Kena Penyakit Langka CMD, Artis Joanna Alexandra Kebingungan Mencari Sepatu Khusus
Contoh, Senin, pukul 07.00, muncul gerakan menendang 1 kali. Lalu pukul 09.00, gerakan memutar sebanyak 2 kali. Dan seterusnya sehingga kita bisa melihat apakah gerakannya mencapai 10 kali atau tidak.
Jika kurang dari 10 kali gerakan sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan yang akan melakukan rekaman gerakan janin dengan menggunakan kardiotokografi untuk melihat kondisi janin. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar