GridHEALTH.id - Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas di persendian.
Baca Juga : Mohon Jangan Makan Sayuran Ini Agar Terhindar Dari Asam Urat!
Meski semua sendi di tubuh bisa terkena asam urat, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.
Orang yang terkena serangan penyakit asam urat biasanya akan merasakan perkembangan gejala yang cepat dalam beberapa jam pertama.
Rasa sakit bisa berlangsung selama 3-10 hari. Pembengkakan tidak hanya terjadi di sendi, namun juga di daerah sekitar sendi disertai warna kulit yang memerah.
Di Indonesia, orang sering salah kaprah menyamakan penyakit asam urat (gout/pirai) dengan rematik.
Padahal rematik adalah istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan.
Penyakit asam urat (gout/pirai) hanya salah satu penyebab nyeri pada persendian. Mengenali gejala dan tanda pada gout dapat membantu seseorang membedakan dengan nyeri sendi yang disebabkan oleh kondisi lain.
Dulu orang beranggapan, asam urat termasuk penyakit yang sering menyerang orang di usia lanjut karena berhubungan dengan nyeri sendi.
Baca Juga : Obat Pengencer Darah Tidak Boleh Diminum Sembarangan, Ini Risikonya
Namun sekarang, di usia muda pun kita dapat terserang penyakit ini akibat pola makan dan gaya hidup yang tidak tepat.
Gejala asam urat pada setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang hanya mengalami satu kali asam urat tanpa mengalami kambuh sama sekali, tapi ada juga yang sering mengeluh asam uratnya kambuh terus-terusan.
Baca Juga : Anaknya Kena Penyakit Langka CMD, Artis Joanna Alexandra Kebingungan Mencari Sepatu Khusus
Hati-hati, jika tidak segera diobati dapat memicu komplikasi asam urat yang lebih berbahaya. Berikut ini beberapa komplikasi asam urat yang dapat terjadi;
1. Tophi
Tophi adalah salah satu komplikasi asam urat paling umum yang ditandai dengan penumpukan kristal-kristal di bawah permukaan kulit.
Biasanya, gumpalan ini akan muncul di sekitar pergelangan tangan dan kaki, jari jemari, dengkul, hingga telinga.
Tophi terasa seperti benjolan keras di bawah kulit dan biasanya tidak terasa sakit.
Namun, jika tophi ini sedang membengkak dan asam urat kambuh, maka bisa terasa sangat nyeri.
Bila tidak segera ditangani, gumpalan kristal tadi dapat terus membesar dan menyebabkan kerusakan sendi yang lebih parah.
2. Deformitas sendi
Seiring dengan berkembangnya asam urat, kita mungkin akan melihat adanya perubahan pada bentuk persendian atau yang disebut dengan deformitas sendi.
Baca Juga : Keringat Deras Muncul Meski Tak Beraktivitas? Mungkin Ini Penyebabnya
Asam urat yang tidak diobati, ditambah dengan serangan asam urat terus-menerus, dapat menyebabkan jaringan sendi kita jadi semakin rusak.
Akibatnya, sendi akan keluar dari jalurnya sehingga sulit digerakkan.
Baca Juga : Mengungkap Resep Panjang Umur dari Penduduk 5 Negara, Mudah Ditiru !
3. Batu ginjal
Batu ginjal adalah salah satu komplikasi asam urat yang perlu diwaspadai. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa hubungannya asam urat dengan batu ginjal.
Faktanya, kristal yang menyebabkan asam urat terbentuk dari dalam ginjal.
Semakin lama dibiarkan asam urat tanpa pengobatan, maka kristal tadi dapat menumpuk dan memicu batu ginjal.
4. Sakit ginjal kronis
Organ ginjal berperan penting untuk membantu mengeluarkan zat toksik, produk limbah (seperti asam urat), dan urine dari dalam tubuh.
Ketika organ vital ini rusak, maka tubuh Moms jadi kehilangan kemampuan untuk menyaring zat-zat buangan tadi dan lama-kelamaan memicu sakit ginjal kronis.
Menurut National Kidney Foundation, penyakit ginjal kronis dan asam urat saling berhubungan.
Baca Juga : Kasus Obesitas Semakin Banyak, Ini 5 Tanda Tubuh Mulai Kegemukan
Orang dengan sakit ginjal kronis akan lebih sering terkena asam urat, sedangkan orang dengan asam urat juga berisiko tinggi terkena sakit ginjal kronis. (*)
Source | : | The Daily Sabah,nakita.grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar