Pada pendaki gunung yang tidak kuat dengan rasa dingin atau merupakan pendaki pemula, tanda dan gejala hipotermia tersebut dapat terjadi sewaktu-waktu.
Pada suhu dibawah 35 °C, tubuh pendaki gunung akan berusaha memasuki fase hibernasi yang dapat menghentikan seluruh aliran darah permukaan dan mengurangi aktivitas jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga : Mitos dan Fakta Tentang Obat Pengencer Darah yang Perlu Dipahami
Bagi para pendaki yang ingin terhindar dari serangan hipotermia dapat melakukan beberapa cara, diantaranya:
- Lepaskan pakaian basah dengan mantel hangat atau kering.
- Oleskan kompres hangat dan kering ke pusat tubuh, sepeti leher, dada dan selangkangan. Jika menggunakan botol air panas atau paket kimia, bungkus dulu dengan handuk sebelum diaplikasikan.
- Minum minuman hangat, dan manis.
- Jangan berendam air panas ketika sedang kedinginan.
- Jangan mencoba menghangatkan lengan dan kaki dengan cara pemanasan atau pijatan anggota tubuh karena dalam kondisi ini dapat membuat jantung dan paru-paru stres.
Baca Juga : Sering Minum Obat Pereda Nyeri Sunarti Obesitas Hingga Beratnya 148 Kilogram!
- Jangan minum alkohol atau merokok karena dapat mengganggu proses penghangatan tubuh dan sirkulasi yang diperlukan untuk penghangatan kembali.
- Mulailah berikan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation atau napas buatan) jika melihat orang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas, batuk, atau bergerak. (*)
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar