Hal ini juga disampaikan dalam laman NCBI, bahwa penyakit autoimun menyerang 8% populasi manusia, dan 78% di antaranya adalah wanita.
Selama beberapa waktu telah diketahui bahwa respons imun dasar berbeda antara pria dan wanita.
Wanita merespons infeksi, vaksinasi, dan trauma dengan peningkatan produksi antibodi, sedangkan peradangan biasanya lebih parah pada pria yang mengakibatkan peningkatan mortalitas pada pria dan perlindungan terhadap infeksi pada wanita.
Sedangkan kemungkinan penyebab lainnya seperti yang dilaporkan oleh everydayhealth.com, adalah kerentanan genetik.
Beberapa ilmuwan telah mengusulkan bahwa wanita, yang memiliki dua kromosom X berbeda dengan kromosom X dan Y pria, secara genetik cenderung mengembangkan penyakit autoimun tertentu.
Ada beberapa bukti bahwa cacat pada kromosom X mungkin berkaitan dengan kerentanan terhadap penyakit autoimun tertentu.
Genetika penyakit autoimun sangat kompleks, dan penelitian sedang berlangsung. Sayangnya, penyakit ini lebih banyak menyerang perempuan yang masih dalam masa subur.
Faktanya, penyakit autoimun adalah penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak perempuan dan mereka yang berusia di bawah 65 tahun.
Selain itu, riawayat kehamilan juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Source | : | Kompas.com,Science Daily,ncbi,Everyday Health |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar