GridHEALTH.id - Ibunda dari aktris sekaligus penyanyi cantik Mikha Tambayong, Deva Malaihollo dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (3/3/2019) sekitar pukul 18.00 WIB.
Deva meninggal dunia di Rumah Sakit Premiere Jatinegara, Jakarta Timut akibat mengidap penyakit autoimun.
Berdasarkan penuturan kakak kandung Deva, Harvey Malaihollo, ibu Mikha Tambayong itu sudah satu tahun ini mengidap penyakit tersebut.
Baca Juga : Sering Minum Obat Pereda Nyeri Sunarti Obesitas Hingga Beratnya 148 Kilogram!
"Setahun lebihlah dia mulai kena gejala-gejalanya itu," ungkap penyanyi Harvey, melansir Kompas.com.
Sayangnya penyakit ini terlambat diketahui oleh Deva sendiri, sehingga pengobatannya agar terlambat.
"Tapi sudah terlambat untuk diketahui. Pengobatannya itu agak terlambat," sambungnya.
Penyakit autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu kuat sehingga menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Ada lebih dari 80 jenis penyakit autoimun, dan beberapa memiliki gejala yang sama.
Itulah mengapa untuk mendeteksi penyakit autoimun cukup menyulitkan, apakah pasien benar-benar memiliki salah satu dari penyakit ini, dan jika demikian, yang mana.
Mendapatkan diagnosis bisa membuat frustrasi dan stres. Sering kali, gejala pertama adalah kelelahan, nyeri otot dan demam rendah.
Tanda klasik dari penyakit autoimun adalah peradangan, yang dapat menyebabkan kemerahan, panas, nyeri, dan bengkak.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Nature Communications, melansir dari sciencedaily.com, penyakit autoimun lebih banyak menyerang wanita daripada pria.
Baca Juga : Ibu Mertua Syahrini Berparas Cantik Awet Muda, Ternyata Ini Rahasia Kecantikan Kuno Ala Jepang!
"Sangat penting untuk memahami apa yang menyebabkan penyakit ini menjadi jauh lebih umum di kalangan wanita," kata Asa Tivesten, profesor kedokteran di Sahlgrenska Academy, Swedia, seorang kepala dokter dan salah satu penulis penelitian.
"Dengan cara ini, kami akhirnya dapat memberikan pengobatan yang lebih baik untuk penyakit-penyakit tersebut."
Hampir semua penyakit autoimun mempengaruhi wanita lebih sering daripada pria.
Perbedaan gender sangat besar dalam kasus lupus, penyakit serius yang juga dikenal sebagai systemic lupus erythematosus atau SLE. Sembilan dari sepuluh korban adalah perempuan.
Semua ini berhubungan dengan hormon testosteron atau hormon seks pria dan perlindungan terhadap penyakit autoimun.
Pria umumnya lebih terlindungi daripada wanita, yang hanya memiliki hormon testosteron sepersepuluh.
Hal ini juga disampaikan dalam laman NCBI, bahwa penyakit autoimun menyerang 8% populasi manusia, dan 78% di antaranya adalah wanita.
Selama beberapa waktu telah diketahui bahwa respons imun dasar berbeda antara pria dan wanita.
Wanita merespons infeksi, vaksinasi, dan trauma dengan peningkatan produksi antibodi, sedangkan peradangan biasanya lebih parah pada pria yang mengakibatkan peningkatan mortalitas pada pria dan perlindungan terhadap infeksi pada wanita.
Sedangkan kemungkinan penyebab lainnya seperti yang dilaporkan oleh everydayhealth.com, adalah kerentanan genetik.
Beberapa ilmuwan telah mengusulkan bahwa wanita, yang memiliki dua kromosom X berbeda dengan kromosom X dan Y pria, secara genetik cenderung mengembangkan penyakit autoimun tertentu.
Ada beberapa bukti bahwa cacat pada kromosom X mungkin berkaitan dengan kerentanan terhadap penyakit autoimun tertentu.
Genetika penyakit autoimun sangat kompleks, dan penelitian sedang berlangsung. Sayangnya, penyakit ini lebih banyak menyerang perempuan yang masih dalam masa subur.
Faktanya, penyakit autoimun adalah penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak perempuan dan mereka yang berusia di bawah 65 tahun.
Selain itu, riawayat kehamilan juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Ada beberapa bukti menunjukkan, sel-sel janin dapat tetap beredar di tubuh wanita setelah kehamilan selama bertahun-tahun, dan sel-sel janin ini mungkin terlibat dalam perkembangan atau memburuknya penyakit autoimun tertentu.
Berikut beberapa jenis penyakit autoimun yang banyak memengaruhi wanita daripada pria.
Baca Juga : Sunarti Penderita Obesitas 148 Kg Meninggal Dunia Setelah Berhasil Operasi Bedah Lambung
1.Tiroid Hashimoto
Untuk setiap pria yang mengembangkan tiroid Hashimoto, penyakit di mana kelenjar tiroid diserang oleh sistem kekebalan tubuh, 10 wanita mengembangkannya.
2. Penyakit Grave
Penyakit Graves, yaitu ketika autoimunitas menyebabkan kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif, terjadi tujuh kali lebih sering pada wanita daripada pria.
3. Multiple sclerosis (MS)
Wanita dua kali lebih mungkin terkena MS dibandingkan pria, penyakit yang memengaruhi selubung mielin yang menutupi saraf.
4. Myasthenia gravis
Untuk setiap pria yang mengembangkan myasthenia gravis, penyakit yang memengaruhi otot rangka, dua wanita mengembangkannya.
5. Lupus erythematosus sistemik (lupus)
Lupus, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang organ dan persendian di seluruh tubuh, memengaruhi wanita sembilan kali lebih banyak daripada pria.
6. Artritis reumatoid
Untuk setiap lima wanita yang menderita rheumatoid arthritis, penyakit pada jaringan sendi, hanya dua pria yang mengembangkannya.
Baca Juga : Sebelum Sunarti Penderita Obesitas Ekstrem Meninggal, Ia Sempat Diharuskan Minum Vitamin Seumur Hidup
Menurut pihak keluarga, Putri Cahyadi, jenazah ibunda Mikha akan dimakamkan pada Selasa (5/3/2019) besok.
"Selasa, (dimakamkan) di TPU Menteng Pulo, Jakarta. Untuk waktunya nanti di-update lagi karena belum dipusatkan," ucap Putri ditemui di rumah duka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu malam.
Source | : | Kompas.com,Science Daily,ncbi,Everyday Health |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar