"Kami sangat tertarik pada senyawa yang disebut ergothioneine (ET). ET adalah antioksidan dan antiinflamasi yang unik yang tidak dapat disintesis oleh manusia sendiri.
Tapi itu bisa didapat dari sumber makanan, salah satu yang utama adalah jamur."
Dikutip dari DailyMail via Elite Readers, untuk menerangkan lebih spesifik, jamur yang digunakan dalam penelitian adalah jamur kancing putih, jamur tiram, shiitake, serta jamur kering dan kalengan.
Meski dapat menurunkan risiko gangguan otak ringan, jamur liar yang tidak diolah dapat menimbulkan bahaya bagi mereka yang tidak dapat membedakan antara jamur aman untuk dimakan dan yang berbahaya.
Makan jamur liar yang beracun bagi manusia dapat menyebabkan penyakit parah dan kadang-kadang bahkan kematian.
Penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa jamur liar mengandung logam berat dan zat kimia berbahaya tingkat tinggi.
Untuk menghindari bahaya ini, yang terbaik adalah mengkonsumsi jamur yang telah dibudidayakan dalam kondisi yang sesuai.(*)
Baca Juga : Kaki Melepuh Hingga Menjadi Nanah, Dokter Tidak Dapat Mendiagnosis Penyakit Wanita 28 Tahun Ini
Artikel ini sudah tayang di Suar.grid.id dengan judul, "Kabar Baik Buat Pecinta Jamur, Rutin Makan Jamur Bisa Kurangi Risiko Penurunan Fungsi Otak"
Source | : | Medical News Today,Suar.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar