Efek jangka pendek menghirup kokain dari lubang hidung dapat menyebabkan pembengkakan pada lapisan dalam hidung, infeksi paru-paru, penyumbatan hidung, dan gangguan saluran pernapasan.
Bahkan menurut Canadian Dental Association, jangka panjang menghirup kokain berulang kali tidak hanya merusak struktur hidung, tapi dapat menyebabkan kaskade iskemia (suplai darah yang tidak memadai), peradangan, infeksi, dan kemudian makronekrosis (kematian sel yang tak terduga).
Sedangkan pada kasus yang terjadi pada Ian, dirinya sudah berhenti dari kecanduan kokain karena dirinya dinyatakan terkena infeksi otak yang sudah berkembang menjadi kanker.
Kerusakan otak ini wajar terjadi pada setiap orang yang kecanduan narkoba termasuk kokain.
Karena susunan saraf otak terjadi perubahan, seperti pembengkakan, dan kerusakan sistem dopamin yang dapat mengubah perilaku.
Baca Juga : Sering Kesemutan Tanda Awal Gangguan Saraf Tepi Neuropati Hingga Tumor
Kini Ian sudah sembuh dari bayang-bayang kelam narkoba termasuk kokain, dan menjalani kehidupan seperti biasanya hingga ia memiliki pasangan.(*)
Source | : | Daily Mail,cda-adc.ca,americanaddictioncenters.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar