GridHEALTH.id - Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan jam kerja terpanjang di dunia.
Tetapi beberapa perusahaan mulai menyadari bahwa produktivitas yang baik selaras dengan jumlah jam tidur yang baik pula, oleh karena itu, salah satu perusahaan Jepang memberikan poin bagi karyawan mereka yang memiliki tidur cukup.
Baca Juga : Survei Membuktikan, Ternyata Milenial Sering Ketiduran di Tempat Kerja!
Perusahaan tersebut adalah perusahaan perencanaan pernikahan yang berbasis di Tokyo, bernama Crazy. Mereka menerapkan sistem remunerasi tidur untuk mendorong karyawannya untuk cukup tidur.
Bekerja sama dengan Airweave, startup khusus dalam teknologi analisis tidur, mereka mencoba memantau jumlah jam tidur karyawan lewat aplikasi Analisis Tidur di ponsel cerdas masing-masing.
Cara kerja aplikasi cenderung mudah. Peserta diminta menempatkan ponsel cerdas mereka di tempat tidur dan mengaktifkan aplikasi Analisis Tidur.
Aplikasi tersebutlah yang kemudian mengurus sisa pekerjaan penghitungan dilansir Odditycentral.
Baca Juga : Belum Banyak Tahu, Manfaat Jamur Ternyata Bisa Cegah Kepikunan
Perangkat lunak akan melacak gerakan tubuh saat tidur, mengukur kedalaman tidur dan waktu tidur dan aktif setidaknya 6 jam per malam.
Hasilnya, peserta yang memiliki jumlah jam tidur cukup (atau lebih) akan mendapatkan ratusan poin yang dapat dikonversi menjadi yen (100 poin = 100 yen) dan dapat digunakan di kafetaria gedung kantor. Luar biasa.
Perusahaan di Jepang ini berharap bahwa sistem penghargaan jumlah jam tidur cukup ini dapat meningkatkan kebiasaan gaya hidup dan kesehatan keseluruhan karyawan, serta meningkatkan produktivitas mereka.
Menurut riset dari National Sleep Foundation, untuk mencapai kualitas maksimal yang dimiliki tubuh, manusia membutuhkan jumlah jam tidur 7 sampai 9 jam sehari.
Baca Juga : Fenomena Kalau Lapar Jadi Marah, Ternyata Ini Biang Keladinya
Tapi sejujurnya, sebagian besar kita tidak peduli akan kesehatan tubuh, salah satunya dengan kurang tidur.
Kalau tidur kita kurang, hal paling sederhana yang akan terjadi adalah tubuh akan mudah lapar sehingga berat badan akan meningkat drastis dan lain sebagainya.
Kurang dari itu tubuh akan mengalami banyak gangguan seperti mudah stres dan nafsu makan tinggi.
Baca Juga : Menginginkan Bayi Aman Tidur Dengan Orangtua? Ini Syarat-syaratnya
Paling sering terjadi pada tubuh dan tentunya tidak kita sadari ketika jumlah jam tidur kita kurang dari 6 jam per hari yaitu rasa lapar berlebihan.
Bila mengeluh soal berat badan yang terus meningkat padahal sudah melakukan diet ketat dan berolahraga rutin, bisa jadi jumlah jam tidur yang kurang jadi penyebabnya.
Tidur cukup merupakan satu faktor penting yang dilupakan dalam proses membuat badan yang sehat.
Otak akan memerintahkan tubuh untuk terus lapar jika jumlah jam tidur kurang dari 6 jam per hari.
Hal ini disebabkan tubuh melepaskan energi kimia ke otak untuk membuat rasa lapar terus menerus.
Baca Juga : Sering Kejang Menjadi Penanda Awal Tumor Otak Pada Anak
Tidur cukup juga bisa membuat umur panjang. Kita mungkin sering mendengar bahwa mengatur pola makan sehat dan teratur adalah cara menjaga kesehatan tubuh.
Jumlah jam tidur cukup 7 – 8 jam adalah cara yang harus ditempuh juga agar kita sehat dan umur panjang.
Orang yang tidur kurang dari 6 jam memiliki risiko meninggal lebih tinggi ketimbang orang yang jam tidur 7 – 8 jam per hari.
Untuk yang suka merasa lambat dalam berpikir dan malas dalam melakukan aktivitas, bisa saja hal itu disebabkan jumlah jam tidur di bawah 6 jam per hari.
Sebuah studi di Inggris menyebutkan, jam tidur cukup akan meningkatkan kekuatan memori otak.
Baca Juga : Ingin Merampingkan Perut Buncit Dengan Cepat? Kurangi Konsumsi Gula
Menjadi kreatif, mudah mengingat sesuatu, dan berpikiran positif adalah keuntungan yang kita dapat jika jumlah jam tidur 7 – 8 jam per hari. (*)
Source | : | nakita.id,National Sleep Foundation |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar