Bendungan darah di dalam pipa pembuluh vena membuat aliran darah dari bawah menuju jantung tidak lancar. Di bagian katup vena darah menderas, dan bisa terjadi turbulensi.
Lama-kelamaan benturan aliran darah yang menderas dan dapat mencederai dinding venanya. Pada lokasi katup yang kurang berfungsi pun bisa saja tersangkut butiran lemak, sel-sel darah, atau terlepasnya lapisan sel. Bisa terjadi peradangan vena juga (thrombophlebitis).
Pipa pembuluh vena yang meradang, atau sifat darah yang kental, aliran darah yang melamban di bagian vena tertentu, bisa saja menghanyutkan butiran macam-macam komponen dalam darah. Lepasnya butiran apa saja dalam aliran darah yang disebut emboli.
Emboli dapat terjadi di pembuluh nadi, maupun pembuluh balik vena. Akibat yang timbul jika emboli di pembuluh nadi berbeda dengan bila terjadi di vena.
Sumbatan emboli di pembuluh nadi mengurangi pasokan darah berisi makanan dan oksigen sehingga organ yang dipasoknya terganggu. Pada otak terjadi stroke. Pada jantung terjadi serangan jantung koroner.
Untuk menghindari terjadinya emboli, maka dianjurkan sebaiknya sering bangkit dari posisi duduk yang lama, lakukan berjalan kaki, menggerak-gerakkan tungkai, agar aliran darah tidak terbebani selama dalam posisi tungkai tertekuk untuk waktu lama.
Baca Juga : Boleh Dicoba, Begini Cara Pintar Agar Mencegah Makan Berlebih
Pada posisi tungkai diam tertekuk lama, aliran darah lebih mengalami hambatan alirannya menuju ke jantung.
Semakin meliuk-liuk, aliran darah membentur-bentur dinding pembuluh vena, sehingga ada aliran yang menderas, terjadi turbulensi, maka butiran dalam darah yang terbentuk dan terlepas menjadi emboli.
Source | : | prevention.com,merdeka.com,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar